Potensi Balon Udara Sebagai Alutsista TNI Angkatan Laut
  Oleh         :   Hendra Nugroho


















Ucapan Terima kasih
Puji Dan syukur kepada ALLAH SWT dengan rahmat dan seijinnya penulis dapat merampungkan karya tulis ini hingga dapat mengikuti lomba karya tulis yang diadakan oleh Angkatan Laut pada tahun 2015.penulis menyampaikan Penghargaan dan terima kasih ditujukan kepada pihak-pihak yang telah memberikan saran dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini.terutama kepada TNI Angkatan Laut yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti lomba karya tulis TNI Angkatan Laut dalam menyambut Hari Drama Samudra tanggal 15 januari 2015 Termasuk keluarga besar TNI angkatan Laut dimanapun mereka berada semoga diberikan tambahan ilmu dan lindungan dari ALLAH SWT.
























Daftar Isi                                        Halaman
I.Daftar isi                                                                                                        1
II.Abstrak                                                     3
III.Pendahuluan                                                 4            IV.Tujuan Penulisan                                                   11
V.TNI Angkatan Laut                                                                                       12
VI. Indikasi Masalah                                                                                        27
VII.Balon Udara                                                                                               29
a.Komponen balon udara panas                                                          31
b.Waktu Perkembangan Balon Udara                                                  32                                             
c.Balon Udara Modern                                                                          37
d.Balon Udara Untuk Satelit(Satelloon)                                               37
e.Balon Udara Militer                                                                            38
f.Penggunaan Saat Ini                                                                          39
g.Penggunaan Gas Helium menggantikan Gas Hidrogen                   41
i.Pengunaan Balon Udara TNI-AL                                                        46
VIII.Kesimpulan                                                                                             71
IX.Daftar Pustaka                                                                                             72
X.Daftar Gambar                                                                                              73














I.Abstrak
Balond udara modern (airship) telah digunakan sebelum perang dunia pertama oleh militer sebagai alutsista dalam peperangan,spionase terhadap pihak musuh maupun dalam pembuatan peta. Airship pada saat ini mulai digunakan dan di kembangkan oleh beberapa Negara untuk kepentingan militer seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Rusia karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan menggunakan pesawat maupun kapal perang.airship lebih aman, hemat dan lebih cepat jika dibandingkan dengan kapal perang.
Airship memiliki potensi dalam penggunaan oleh TNI Angkatan Laut sebagai Alutsista yang memiliki nilai ekonomis seperti rendahnya biaya operasional dan pemeliharaan,jenis alutsista ini dapat menggantikan kekurangan alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan laut.
Airship dalam penggunaan militer saat ini telah dilengkapi dengan system radar sehingga dapat memantau tidak membutuhkan lansadan pacu yang panjang dan luas bahkan aiship dapat memantau wilayah yang luas, airship mendarat dilandasan yang tidak formal dengan wilayah yang tidak luas seperti pulau kecil. Pengembangan dan pembuatan airship di dalam negri dengan menggandeng Lembaga dalam negri maupun perusahaan aerodinamis seperti PT Dirgantara Indonesia, Lapan, Lipi.
Airship dapat dikembangkan dengan melakukan kerjasama dalam penelitian dan pendanaan bersama beberapa Negara ,pengadaan airship dapat dilakukan dengan melakukan Transfer of technology dari Negara maupun perusahaan asing yang telah menguasai teknologi ini.



















II.Pendahuluan
Negara Kesatuan Repulik Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau dengan luas daratan  1.922.570 km2, panjang garis pantai hingga 81.000 km2. Luas perairan laut yang dimiliki Indonesia mencapai 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE).adalah Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas keseluruhan.

Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Photo berasal dari google Image)

Indonesia memiliki jalur perlayaran antar pulau (insuler) maupun internasional (intesuler) yang sangat sibuk seperti selat malaka yang dilalui oleh berbagi jenis kapal dengan berbagai macam permasalahan termasuk pembajakan yang menjadi isu internasional dan kawasan. Pada bagian pintu masuk pantai bagian barat Indonesia dan Malaysia memiliki lebar selat sekitar 200 mil laut. Selat membujur ke arah tenggara sekitar 3 derajat.Bagian tersempit berada di ujung barat daya Semenanjung Melayu memiliki lebar hanya 8,4 mil laut. Jarak paling sempit di sekitar Selat Singapura adalah 3,2 km sepanjang 15 mil dengan kedalaman kurang dari 75 kaki.
Terdapat beberapa selat yang berpotensi menjadi jalur perlayaran Internasional yang dimiliki oleh Indonesia diantaranya Selat Malaka dan Singapura, Sunda, dan Lombok. Tetapi pada saat ini dari keempat titik tersebut, Selat Malaka merupakan jalur tersibuk dan memiliki nilai signifikan bagi negara pantai (Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dan negara pengguna.
Selat Malaka merupakan jalur intrenasional dengan rute terpendek yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan India dengan Teluk Persia, serta menjadi pintu masuk antara pelabuhan-pelabuhan Eropa melalui Terusan Suez dan Laut Merah dengan daratan Asia Timur ini menjadi arena pertarungan kepentingan politik dan komersial berbagai negara. Kesibukan pada selat malaka akan meningkat signifikan setiap tahunnya. Jenis kapal yang melintasi selat ini sepanjang periode tersebut sebanyak 228.506 kapal kontainer, 162.250 kapal tanker, 78.706 bulk vessel, kapal kargo 76.273, disusul jenis kapal ro-ro sebanyak 38.411, kapal penumpang 27.234, kapal armada Angkatan Laut 11.133, dan sisanya kapal penangkap ikan. Data pada 2010,kapal yang melintas telah mencapai 71.359 kapal. Kesibukan di selat Malaka diperkirakan akan meningkat mencapai angka 316.700 kapal pada tahun 2024.
Banyaknya kasus pembajakan di selat malaka mendorong beberapa Negara menempatkan armada kapal perangnya di sekitar kawasan tersebut, Selat Malaka sebagai jalur komunikasi laut utama ini telah menyebabkan banyak negara ingin mengontrolnya termasuk menyebarkan pengaruh ideology maupun hegamoni Negara-negara tersebut, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang dan India. Tak hanya itu, Negara-negara dengan kekuatan laut di kawasan juga bersaing untuk mendominasi jalur maritim di Asia ini. Sehingga potensi terjadinya pelanggaran oleh kapal asing semakin meningkat.
Indonesia memiliki potensi besar dalam industry perikanan, nelayan tradisional yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan ikan dalam negri termasuk kebutuhan ekport. Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial. Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Banyaknya pelanggaran dan penangkapan ikan oleh nelayan Negara lain merupakan salah satu permasalahan Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk TNI-AL, dimana Negara dirugikan dalam segi ekonomi, Pada 2001 Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengatakan estimasi kerugian akibat illegal, unreported, and unregulated fishing (IUU fishing) yang dialami Indonesia setiap tahun ± Rp 30 triliun.
Akan tetapi menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kajian tentang kerugian negara terkini akibat IUU Fishing, jumlah tersebut mengalami lonjakan signifikan. Setiap tahunnya, diperkirakan Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp. 101.040 triliun/tahun akibat IUU Fishing.
"Total kerugian negara akibat illegal fishing menjadi Rp 101.040 triliun per tahun," (Seketaris Ditjen PSDKP KKP Ida Kusuma Wardhaningsih di Press Room KKP, Kamis (17/4).penghitungan kerugian tenaga kerja dihitung dari perkiraan jumlah kapal yang melakukan illegal fishing.
Dari pengalaman hasil operasi Kapal Pengawas KKP selama ini, jumlah kapal yang melakukan illegal fishing rata-rata mencapai 1.000 kapal dalam satu tahun.
Untuk perkiraan jumlah ikan yang dicuri secara global mencapai 25% dari potensi ikan. Sehingga akibat pencurian ikan Indonesia mengalami kerugian secara ekonomis, kerugian ekologis, dan kerugian social.
Kerugian ekonomis, antara lain Pemerintah kehilangan nilai ekonomis dari praktek illegal fishing, Unit Pengolahan Ikan (UPI) kekurangan pasokan bahan baku, sehingga melemahkan upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing produk perikanan. "Serta mata pencaharian nelayan skala kecil yang kalah bersaing dengan kapal asing," .sumber lain mengatakan Indonesia mengalami kerugian hingga 300 triliun/tahun,sehingga jika potensi perikanan indonesia di kelola dan dilakukan secara benar akan menjadikan sumber devisa yang besar termasuk membuka lapangan kerja di bidang industri perikanan.
Sementara kerugian ekologis, antara lain berupa kerusakan sumber daya ikan dan lingkungannya, yang diakibatkan oleh penggunaan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan (API/ABPI) yang tidak ramah lingkungan.
Kerugian social merupakan salah satu kerugian akibat illegal fishing dimana seharuanya industry perikanan Indonesia dapat menyerap lapangan kerja yang cukup banyak sehingga membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Di samping itu, praktek illegal fishing menyebabkan kesulitan bagi otoritas pengelolaan perikanan untuk mendapatkan data potensi sumber daya perikanan yang akurat, untuk mengatur kuota pemanfaatan sumber daya perikanan,
Illegal Fishing menimbulkan citra negatif bangsa Indonesia. "Karena Indonesia dianggap tidak mampu mengelola sumber daya kelautan dan perikanannya dengan baik,".hal ini juga berdampak pada citra TNI-AL di kawasan,pencegahaan illegal fishing sangat sulit dilakukan karena berbagai hal. Di antaranya penjagaan perbatasan laut yang kurang optimal karena jumlah kapal yang terbatas. Selain itu, di sinyalir jaringan illegal fishing bekerja dengan sangat rapi untuk menghindari pengawasan oleh pemerintah.
Indonesia memiliki pulau terluar dan beberapa sengketa tapal batas perairan dengan beberapa Negara yang perlu pengawasan intensif, Indonesia memiliki 92 pulau terluar yang memiliki titik pangkal yang berbatasan dengan 10 negara tetangga, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Fillipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Pulau-pulau itu tersebar di 9 provinsi yang sebagian besar terdapat di kepulauan Riau dan Maluku. Setengah dari pulau-pulau tersebut berpenghuni dengan luas pulau antara 0,02-2000 km².
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005. Peraturan Presiden tentang pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia sebanyak 92 pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga di antaranya: Malaysia (22), Vietnam (2), Filipina (11), Palau (7), Australia (23), Timor Leste (10), India (13), Singapura (4) dan Papua Nugini (1). Ke-92 pulau tersebut tersebar di 18 provinsi Indonesia yaitu Aceh (6), Sumatera Utara (3), Kepulauan Riau (20), Sumatera Barat (2), Bengkulu (2), Lampung (1), Banten (1), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (3), Nusa Tenggara Barat (1), Nusa Tenggara Timur (5), Kalimantan Timur (4), Sulawesi Tengah (3), Sulawesi Utara (11), Maluku Utara (1), Maluku (18), Papua (6) dan Papua Barat.
Pulau terluar merupakan batas wilayah Indonesia yang sangat rawan dari penusupan dan kleim dari Negara terdekatnya, sehingga pengawasan dan pengamanan seharusnya dengan meningkatkan kesadaran dan membangun rasa nasionalisme masyarakat di pulau terluar tersebut, Nasionalisme seharusnya dibangun dan di dukung dengan meningkatkan perhatian dan peranan pemerintah pusat terhadap kesejahteraan masyarakat di pulau tersebut yang menjadi pintu masuk kekuatan asing.
Peningkatan kesejahteraan pada pulau terluar seperti membangun fasilitas dan infrastruktur di pulau tersebut, meningkatkan pendidikan, membuka tranfortasi murah antara pulau terluar dengan pulau terdekat,membangun perekonomian dan perdagangan antar pulau terluar dan pulau terdekat(pulau besar, pusat ekonomi),memberikan jaminan keamanan dipulau maupun dilaut sekitar pulau terluar dengan membangun pangkalan militer,pelabuhan,pos militer yang memiliki perlengkapan alutsista memadai. keberadaan pulau-pulau terluar tersebut memiliki nilai strategis yang sangat penting karena berdasarkan UNCLOS 1982 pulau-pulau terluar tersebut digunakan sebagai titik dasar dari garis pangkal kepulauan Indonesia dalam pengukuran dan penetapan batas wilayah negara Indonesia dengan negara tetangga terutama dalam pengukuran dan penentuan batas wilayah perairannya termasuk Zona eksklusif.
Sengketa batas wilayah yang terjadi pada saat ini antara NKRI dan Negara tetangga menjadi sorotan masyarakat dalam negri maupun luar negri,dimana peranan Angkatan Laut terlibat begitu besar dan penting untuk memberikan pengamanan diwilayah yang di sengketakan oleh kedua Negara,kleim sepihak oleh Negara Tetangga terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia seharusnya membuka kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya TNI Angkatan Laut sebagai penjaga wilayah laut Indonesia,seperti contoh pada kasus ambalat dimana TNI Angkatan Laut menunjukan keberanian ,kemampuan pertahanan dan dapat mengusir kapal Negara lain yang melakukan pelanggaran wilayah kedaulatan Indonesia.
Dukungan seharusnya diberikan oleh pemerintah dan Masyarakat Indonesia kepada TNI Angkatan laut, bukan hanya sebatas dukungan moril tetapi dukungan penunjang dalam tugas pokok TNI AL seperti peningkatan Kesejahteraan, Peningkatan SDM, pengingkatan Alutsista dan Teknologi sehingga TNI AL memiliki daya gentar sampai luar batas Negara. Dalam kasus sengketa batas perairan, Negara seharusnya menyiapkan beberapa opsi termasuk diplomasi pertahanan yang dilakukan dengan sikap hati-hati agar pihak Indonesia tidak dirugikan. Diplomasi Pertahanan adalah aktivitas kerjasama baik itu kerjasama multilateral maupun bilateral, yang dilakukan oleh militer dan infrastruktur terkait masa damai dengan melibatkan kerjasama militer dalam isu yang lebih luas,Berbeda dengan masa lalu, dimana militer hanya bekerjasama dengan sekutunya, saat ini kerjasama militer juga dilakukan antara negara bahkan negara yang sedang bersaing termasuk pada Negara-negara yang terlibat sengketa tapal batas.
Penyelundupan dan Imigran gelap kerap terjadi sepanjang tahun dengan menggunakan wilayah laut Indonesia,penyelundupan terjadi dengan menggunakan transportasi laut maupun kapal yang dioperasikan untuk menyelundupkan barang illegal maupun manusia. Penyelundupan dapat berupa senjata, Narkoba, perdagangan Manusia, barang yang memiliki ekonomi tinggi yang dapat mengancam Keamanan Negara termasuk ekonomi.
Konflik horizontal dan gerakan separatis merupakan salah satu tujuan dari penyelundupan senjata dimana keberadaan/kepemilikan senjata illegal oleh gerakan separatis akan membuat Negara Indonesia menjadi tidak stabil dan mengalami gangguan keamanan yang memiliki dampak yang sangat luas, termasuk isu HAM yang digunakan beberapa pihak untuk melemahkan kekuatan TNI termasuk didalamnya TNI AL. Sehingga membuat kepercayaan publik dalam dan luar negri terhadap TNI berkurang.
Penyelundupan narkoba menjadi salah satu masalah yang dapat menghancurkan dan merusak generasi muda bangsa Indonesia dimana penyelundupan meningkatkan jumlah peredaran Narkoba di masyarakat terutama generasi muda sehingga bertambahnya korban (pecandu), merusak moral masyarakatdan generasi penerus bangsa.
Penyelundupan Manusia atau para pencari suaka illegal terjadi dihampir semua Negara,dimana kasus terjadi pada Negara maju dimana menjadi tujuan para pencari suaka maupun penyelundupan manusia. Pada kasus Indonesia dimana para penyeludup manusia hanya mengunakan jalur laut Indonesia menuju ke Negara yang dituju seperti Autralia, Indonesia mendapat sorotan dari beberapa pemerintahan Negara lain yang menggangap melakukan pembiaran terhadap para imigran gelap yang menuju/masuk ke Negara tersebut sehingga membuat citra buruk bagi Negara Indonesia.
Penyelundupan Barang illegal yang bernilai tinggi membuat Negara dirugikan secara ekonomi, banyaknya penyelundupan barang illegal di sinyalir dilakukan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan kelemahan pengawasan laut dan sistem pada pemerintahan,dalam beberapa kasus penyelundupan barang illegal berkerjasama dengan oknum yang mengetahui kelemahan pengawasan dilaut maupun pintu masuk  pelabuhan, sehingga pemberantasan seharusnya melibatkan banyak pihak dimana TNI-AL pelaksana utama.   
    Bencana merupakan hal yang tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi dilaut, darat maupun udara, penanganan bencana di laut merupakan salah satu tugas  SAR& TNI-AL,dimana keterlibatan TNI-AL memberikan kontribusi besar pada penanganan bencana, TNI-AL secara langsung melibatkan diri dalam pencarian dan penyelamatan korban pada bencana kecelakaan laut seperti kecelakaan kapal transfortasi, kecelakaan kapal Nelayan, Kecelakaan Pesawat Udara di laut. Perlu ketepatan dan kecepatan dalam mengambil tindakan penyelamatan sehingga dapat meminimalisir korban. Untuk itu perlunya peningkatan sarana dalam melakukan pencarian dan penyelamatan bencana yang terjadi dilaut oleh TNI-AL.
Ancaman Kawasan semakin meningkat dengan pergeseran kekuatan di asia pasifik dimana Negara-negara tersebut memiliki agenda tertentu,Beberapa negara di kawasan Asia Pasifik termasuk Negara Indonesia melakukan upaya modernisasi kekuatan militernya di segala matra baik yang bersifat difensif maupun bersipat opensif. Hal ini terjadi Sebagai salah satu konsekuensi meningkatnya kesejahteraan nasional di Negara-negara tersebut, beberapa Negara melakukan modernisasi kekuatan militernnya untuk memperluas pengaruhnya dikawasan maupun menanggapi/antisipasi dari ketegangan di kawasan seperti kasus Laut china selatan. beberapa negara di kawasan telah menggunakan kesempatan tersebut untuk menambah anggaran belanja pertahanan dalam rangka meningkatkan kapabilitas kekuatan pertahanannya. Alasan lain dari beberapa negara melakukan modernisasi kekuatan militernya dikarenakan adanya beberapa wilayah di dunia dan di kawasan yang masih menyimpan potensi konflik. Modernisasi kekuatan militer juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertahanan. Tren modernisasi kekuatan militer di kawasan Asia Pasifik akan meningkatkan ketegangan dan kompetisi kekuatan militer. Dinamika perkembangan ini membawa pengaruh terhadap strategi pertahanan Indonesia dalam rangka ikut serta menjaga stabilitas keamanan di kawasan ASEAN.
Pada saat ini Lingkungan keamanan internasional akan terus terancam oleh negara-negara yang berusaha menggunakan pengunaan kekuatan militer untuk mengintimidasi negara-negara tetangga mereka dan kemungkinan menyerang Negara –negara   yang berdaulat  di Asean, tidak hanya berhadapan dengan ancaman  militer,penyalahgunaan pada tekhnologi militer seperti Rudal, kapal selam, radar semakin meningkat ketegangan antar negara, tingkat bahaya akan sangat meningkat jika kemampuan sebuah rudal dilengkapi dengan hulu ledak senjata pemusnah masal.
Pada dekade terakhir, pola konflik bersenjata mengalami perubahan yang signifikan. Pola untuk menguasai ruang sudah tidak lagi dilakukan secara frontal, tetapi dilakukan dengan cara-cara nonlinier, tidak langsung, dan bersifat proxy war. Strategy yang sering digunakan untuk menguasai suatu negara dengan menggunakan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia, demokratisasi, senjata pemusnah massal, pemimpin yang tirani, intoleransi, dan korupsi semakin mengemuka. Pada saat ini militer As memiliki pertahanan yang mencakup lebih dari 50 persen dari permukaan dunia, hal tersebut mencerminkan bahwa pertahanan dan keamanan sangatlah penting dalam mengamankan situasi regional Pasifik, pertahanan tingkat regional harus di bangun dengan mengikut sertakan para mitra di asean dan harus memadukan sistem yang dapat terhubung antar Negara agar lebih efektif.
Diplomasi pertahanan dengan melakukan pendekatan dan kerjasama dalam bidang pertahanan dengan Negara-negara yang merdeka dikawasan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan Keamanan Negara baik yang bersifat ancaman Militer maupun ancaman Nirmiliter,Menggutamakan pencegahan sebagai upaya yang baik, pencegahan bisa berupa penangkalan” atau pun “pencegahan melalui diplomasi dan hukuman/sangsi.Diplomasi Pertahanan adalah aktivitas kerjasama baik kerjasama multilateral maupun bilateral, yang dilakukan oleh militer dan pemerintahan terkait masa damai dengan melibatkan kerjasama militer dalam isu yang lebih luas, mulai dari peran militer sampai peran nirmiliter, Diplomasi pertahanan juga dilakukan dengan menggunakan kekuatan bersenjata dan infrastruktur terkait sebagai alat kebijakan keamanan dan kebijakan luar negeri. Lebih lanjut, diplomasi pertahanan dilakukan antara lain, untuk mencari perimbangan antara kebutuhan untuk menciptakan stabilitas keamanan regional, peningkatan kapabilitas pertahanan, dan kemandirian pertahanan suatu negara. Keberhasilan pelaksanaan diplomasi pertahanan negara sangat bergantung pada upaya-upaya diplomatik yang dilakukan pada tingkat global, regional, dan bilateral.
Diplomasi pertahanan dilaksanakan untuk mencegah konflik agar tidak berkembang menjadi perang dengan menggunakan kekuatan militer secara terbuka. Perang adalah opsi terakhir bila diplomasi menemui jalan buntu. Seharusnya Pemerintah Indonesia lebih aktif berperan serta dalam masalah keamanan kawasan  dan secara terus menerus membenahi diri agar citra Indonesia sebagai Negara yang besar/kuat di dunia Internasional semakin disegani dan di hormati.





Wilayah perairan Indonesia meliputi Wilayah Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE), dan Batas Landas, Kontinen.

a.  Wilayah Laut Teritorial.
Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar. Apabila laut yang lebarnya kurang dari 24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan dengan cara menarik garis yang sama jauhnya dari garis pantai terluar.

b.  Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas. Apabila Zona Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka penetapan melalui perundingan dua negara. Di dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk memanfaatkan dan mengolah segala sumber daya alam yang terkandung di dalam

c.  Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang diukur dari garis dasar laut ke arah laut lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air laut. Sumber daya alam yang terkandung di dalam Landas Kontinen Indonesia merupakan kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:
  1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri
  2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan
  3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah

Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :
  1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
  2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan
  3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI

III.Tujuan Penulisan
Untuk memperjelas tujuan dari penulisan dan manfaat dari penulisan pada masyarakat Indonesia yang kurang memahami pentingnya pertahanan Laut Nasional dan dengan berbagai latar belakang. Sehingga masyarakat mendukung setiap modernisari Alutsista TNI Angkatan Laut untuk menegakan dan melindungi keamanan Nasional Negara Kesatuan Indonesia, dimana keamanan laut merupakan salah satu bagian untuk mewujudkan hal tersebut sehingga membutuhkan TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia.

Tujuan penulisan diantaranya:

  • Menyadarkan seluruh Bangsa Indonesia akan pentingnya TNI AL,dalam tugasnya yang besar mengamankan wilayah laut Indonesia beserta seluruh keselamatan Bangsa Indonesia dari ancaman Militer maupun Nirmiliter.
  • Menyadarkan Seluruh Bangsa Indonesia akan pentingnya mendukung dalam peningkatan factor-faktor yang untuk membangun TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia.
  • Menyadarkan Seluruh Bangsa Indonesia akan pentingnya mendukung kemandirian Alutsista dalam negri,dan potensi dalam pengembanganya untuk menunjang tugas pokok TNI termasuk Angkatan Laut.
  • Membanguan pemahaman, kesadaran kepada bangsa Indonesia termasuk pada generasi muda tentang pentingnya Laut Indonesia seperti fungsi dan keamanan Laut, dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat yang melibatkan TNI Angkatan laut secara langsung.
  • mempertimbangkan Pengembangan alutsista baru seperti Airship yang dapat dijadikan alutsista untuk Pertahanan dan kemanan laut oleh TNI Angkatan laut, dengan melakukan pengembangan secara mandiri termasuk menggunakan/menggabungkan teknologi yang telah ada akan menjadikan alutsista yang dapat membantu tugas TNI Angkatan Laut.








IV.TNI Angkatan Laut


Tugas TNI-AL
Berdasarkan Pasal 9 UU tahun 2004,TNI Angkatan Laut bertugas sebagai
  1. Melaksanakan Tug as TNI matra laut dibidang pertahanan.
  2. Menegakan Hukum laut dan keamanan di wilayah laut yurisdiksi Nasional sesuai dengan hukum Internasional yang telah diratifikasi
  3. Melaksanakan diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar Negeri yang di tetapkan pemerintah.
  4. melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut.
  5. melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

Jati Diri TNI
Jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah :
a. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia;
b. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya;
c. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama; dan
d. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Komando Utama

Komando Armada Barat
Komando Armada RI Kawasan Barat atau disingkat Koarmabar adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Jl Gunung Sahari Jakarta Pusat, sedangkan Pangkalannya berada di Tanjung Priok, Jakarta.

Komando Armada Timur
Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur.

Komando Lintas Laut Militer
Komando Lintas Laut Militer atau disingkat Kolinlamil adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kolinlamil dibentuk sejak tanggal 1 Juli 1961 dengan nama Djawatan Angkutan Laut Militer (DALMIL).Kolinlamil adalah Komando Utama (Kotama) Pembinaan dan Operasional. Dalam bidang pembinaan Kolinlamil berkedudukan langsung di bawah KASAL, sedangkan dalam bidang operasional berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.

Korps Marinir
Korps Marinir Republik Indonesia merupakan kekuatan pemukul dan pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut kedudukan pantai musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara lainnya. Korps Marinir adalah salah satu Kotama (Komando Utama TNI Angkatan Laut). Dalam struktur organisasi TNI AL, Korps Marinir adalah sebuah Kotama sejajar dengan Kotama lain seperti Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, Kobangdikal, Seskoal dan AAL. Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.KORMAR memiliki slogan Jalesu Bhumyamca Jayamahe, bermaksud Di Laut dan Darat Kita Jaya.
Markas Korps Marinir terletak di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat. Korps Marinir terdiri dari tiga brigade infrantri marinir. Satuan elit marinir TNI-AL dinamakan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan satuan anti-teror marinir TNI-AL dinamakan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut
Kobangdikal merupakan salah satu komando utama di jajaran TNI Angkatan Laut. Sejak 12 Mei 2007, berubah namanya dari Komando Pendidikan Angkatan Laut (Kodikal) menjadi Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal).
Akademi Angkatan Laut
Akademi Angkatan Laut (disingkat AAL) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Laut di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Akademi Angkatan Laut mencetak perwira TNI Angkatan Laut. Secara organisasi, Akademi Angkatan Laut berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Laut, yang dipimpin oleh seorang Gubernur Akademi Angkatan Laut.

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
Seskoal adalah lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut.

Pemekaran kekuatan TNI AL
Upaya pemekaran untuk menambah kekuatan TNI Angkatan Laut seharusnya segera dilakukan meninjau situasi keamanan di kawasan yang berdampak pada keamanan Nasional Indonesia, Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024,
  • Struktur operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada sekarang yaitu Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin laksamana berbintang tiga yang bermarkas di Surabaya .Armada ini akan membawahi tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu  Kowilla Barat dengan markas direncanakan di Tanjungpinang, Riau, Kowilla Tengah dengan markas di Makassar dan Kowilla Timur dengan markas di Sorong. Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik.
  • Kekuatan Korps Marinir (Kormar) akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di Indonesia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini pada masa depan akan ditingkatkan hingga 60.000 personel.Dalam rencana pengembangan, akan ada tiga pasukan marinir (Pasmar), yaitu kesatuan induk yang melekat di tiap komando wilayah laut (Kowilla), 2 brigade marinir berdiri sendiri, 1 komando latihan marinir dan 5 pangkalan marinir ditambah 11 batalyon marinir pertahanan pangkalan.
(sumber:Wikipedia)

TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia adalah salah satu cita-cita luhur bangsa Indonesia dimana kemampuan Angkatan Laut begitu berwibawa dan disegani sehingga citra Indonesia dimata dunia akan di hormati. Pada sejarah NKRI di Era orde lama TNI AL yang saat itu bernama ALRI telah menjadi kekuatan yang sangat ditakuti dan di segani oleh banyak Negara di dunia, dimana saat itu TNI AL memiliki banyak kapal perang , Kapal selam, Pesawat tempur dengan jumlah dan kemampuan jauh diatas Negara lain.
Pada tahun 1959 yang saat itu masih bernama ALRI mencanangkan program yang dikenal sebagai Menuju Angkatan Laut yang Jaya. Sampai tahun 1965 ALRI mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh politik konfrontasi dalam rangka merebut Irian Barat yang dirasa tidak dapat diselesaikan secara diplomatis. Berbagai peralatan tempur Angkatan Laut dari negara Eropa Timur memperkuat ALRI dan menjadi kekuatan dominan pada saat itu. Beberapa mesin perang yang terkenal di jajaran ALRI antara lain kapal penjelajah (cruiser) RI Irian, kapal perusak (destroyer) klas 'Skory', fregat klas 'Riga', Kapal selam klas 'Whisky', kapal tempur cepat berpeluru kendali klas 'Komar', pesawat pembom jarak jauh Ilyushin IL-28, dan Tank Amfibi PT-76. Dengan kekuatan tersebut pada era tahun 1960-an ALRI disebut - sebut sebagai kekuatan Angkatan Laut terbesar di Asia dan di segani oleh masyarakat global.

KRI Irian milik ALRI(photo diambil dari google image)

Untuk cita-cita yang besar dan luhur yaitu memiliki TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia,perlunya memperhatikan banyak factor pendukung seperti SDM, Kesejahteraan, Teknologi, Alutsista serta dukungan pemerintah dan masyarakat untuk kemajuan TNI Angkatan laut dalam berbagai bidang tersebut.
SDM merupakan hal yang harus diutamakan dari kesiapan  menuju TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia, dimana Profesionalisme anggota TNI angkatan laut menjadi keutamaan sehingga menjadikan para prajurit TNI AL mampu beradaptasi dengan segala perubahan didunia dan kawasan seperti Ancaman militer dan Nirmiliter,perkembangan dan penggunaan tekhnology, kemampuan tempur, perubahan kebijakan Negara di kawasan ASEAN maupun doktrin TNI itu sendiri, Bencana alam, Bencana transfortasi, penegakan HAM dan perubahan kepentingan politik di kawasan dan dalam negri yang berdampak pada situasi keamanan Naisonal sehingga menuntut setiap prajurit TNI-AL memiliki kemampuan intelejensi yang tinggi, kejujuran, keahlian, keberanian, kedisiplinan, setia dan bertanggung jawab pada Nusa dan Bangsa yang dilandasi kerendahan hati yang akan menjadikan prajurit Angkatan Laut terbaik di kawasan Asia dan menjadi contoh di kancah Global.
Kesejahteraan prajurit TNI merupakan salah satu penunjang dari kesiapan untuk membangun cita-cita luhur bangsa Indonesia yang memiliki Angkatan Laut kuat dan besar,untuk mendukung SDM prajurit TNI AL yang tangguh sesuai dengan tuntutan untuk melaksanakan tugas menjaga wilayah laut Indonesia sehingga untuk mendukung setiap tindakan seperti yang dicantumkan pada peragrap diatas, dibutuhkan penunjang dalam memenuhi kemandirian dalam penghidupan secara layak dan berkecukupan untuk seorang prajurit TNI AL maupun Keluarga mereka, sehingga akan meningkatkan kualitas para Prajurit TNI-AL  tanpa intervensi dari luar yang dapat merusak citra dan nama besar TNI Angkatan laut.
Prajurit TNI AL menjadi tumpuan dan harapan bangsa Indonesia untuk mengamankan wilayah Negara pada matra Laut, perhatian seharusnya diberikan untuk mengimbangi tuntutan dan tugas berat yang mereka emban , seperti peningkatan pada tunjangan keluarga Prajurit TNI-AL, peningkatan Tunjangan Lauk-pauk,peningkatan gaji,asuransi(jiwa, kesehatan, pendidikan, kecelakaan), perumahan yang layak bagi prajurit maupun keluarga.
Teknologi merupakan penunjang dalam setiap operasi yang membutuhkan SDM yang cerdas,sehingga penggunaan dan penerapan teknologi dalam tugas TNI Angkatan Laut merupakan hal Vital. Dikutip dari Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto saat masih menjabat,pertempuran informasi dengan penguasaan informasi sebagai bagian dari asimmetrical warfare dianggap banyak ahli strategi perang sebagai kiat persiapan perang berbiaya rendah dengan dampak yang sangat luas. Kiat pengumpulan data dan informasi menjadi penting, curi mencuri informasi kemudian merupakan hal yang pasti. Kemampuan untuk dapat menjaga data dan informasi menjadi sangat mutlak, sama mutlaknya dengan kebutuhan untuk mengacaukan system informasi lawan dengan cara menyusup data dan informasi salah.perkembangan technology begitu cepat dan pesat termasuk dalam perkembangan internet dimana banyak pangkalan maupun markas militer dimuat dalam sebuah situs di internet.
Negara Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus dilindungi secara maksimal. Aksi-aksi sabotase tersebut didukung dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak lawan untuk merancang ancaman sehingga memiliki intensitas yang lebih tinggi dan kompleks. kewaspadaan dalam pengunaan teknologi ditujukan untuk memberikan perlindungan dan keselamatan seluruh Bangsa Indonesia dari segala bentuk acaman  termasuk objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.
Pada abad modern kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan Negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus dengan pendekatan kontra spionase untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Salah satu bentuk tekhnologi yang sering digunakan dalam melakukan spionase suatu Negara termasuk terhadap masyarakatnya adalah teknologi internet, dengan penyebaran yang cepat, luas dan terkini internet begitu rawan menjadi alat untuk mencari informasi intelijen dari sebuah situs resmi militer maupun situs perorangan,yang lebih mengejutkan banyaknya penggunaan aplikasi Map atau peta satelit yang meminta pada penggunaanya untuk menuliskan alamat, letak, lokasi, photo, video dimana seseorang pernah mengunjunginya termasuk pangkalan atau markas militer milik TNI,banyaknya Informasi yang tersebar luas di internet yang mencantumkan objek Vital dan pangkalan militer TNI dengan memberikan lokasi peta maupun photo satelit seperti google eart, Bing Map menjadi masalah yang harus diantisipasi, Tidak dapat terbayangkan jika setiap orang(WNI) sengaja maupun tanpa disengaja yang berdomisili dan tersebar di seluruh wilayah Negara Indonesia mencantumkan pangkalan militer TNI didaerah mereka tinggal seperti Kota,propinsi pada sebuah situs dan lengkap dengan peta, informasi, photo,hal tersebut akan mengungkap pangkalan militer milik TNI di seluruh Indoensia.
TNI Angkatan laut diharapkan dapat mengantisipasi, mengikuti dan mengimbangi secara taktis perkembangan dan pertumbuhan teknologi militer, Informasi maupun intelijen yang semakin pesat dan modern. Perlu pelatihan yang intensif  untuk dapat mempelajari kemampuan fasilitas tempur lawan dalam suatu misi militer dan menggunakannya untuk menghancurkan lawan. Inilah sebabnya, perhatian terhadap fasilitas alutsista dan kesiapan SDM khususnya yang berkenaan dengan peralatan dan optimalisasi pemanfaatan teknologi.
Secara umum pertahanan negara merupakan pilar utama dalam rangka menjamin tetap tegaknya kedaulatan suatu negara. Pengaturan tentang pertahanan negara selain telah dinyatakan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 30, juga ditetapkan dalam Undang-undang No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara. Pertahanan negara pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk menjadikan kondisi tersebut diperlukan dukungan sarana pertahanan yang memadai, khususnya alutsista (alat utama sistem senjata) sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi dan perkiraan tingkat ancaman yang dihadapi serta tersedianya prajurit TNI yang profesional.
Alutsista merupakan kekuatan yang utama dari sebuah pertahanan Negara dimana penggunaan alutsista yang canggih/modern akan meningkatkan kemampuan tempur TNI AL menjadi semakin kuat dan memiliki efek tangkal yang efektif,alutsista yang canggih/modern akan meningkatkan moril para prajurit TNI dalam melakukan tugasnya pada setiap operasi militer maupun operasi non militer seperti kegiatan sosial,penanggulangan bencana maupun pemulihan pasca bencana.selain itu dengan keberadaan dan kepemilikan alutsista yang modern pada suatu Negara menjadi tolok ukur kekuatan pertahanan termasuk efek daya gentar yang dapat memberikan dampak psikologi pada Negara asing yang berniat mengancam keamanan Negara Indonesia.

KRI Banjrmasin(photo diambil dari Google Image)

Pada saat ini anggaran yang disediakan pemerintah untuk kepentingan pertahanan masih jauh dari kebutuhan sebenarnya. Untuk itu, diperlukan efisiensi yang tinggi dalam pengelolaan anggaran tersebut.Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat berupaya menata sistem pengadaan alutsista dengan mengeluarkan beberapa kebijakan termasuk mendorong alih teknologi dari beberapa Negara untuk membangun kemandirian dalam pembuatan alutsista pendukung TNI di tiga matra yang diproduksi di dalam negri.
Saat ini banyak Negara dikawasan yang memiliki batas perairan dengan Indonesia  telah memodernisasi angkatan lautnya dengan berbagai alutsista yang canggih/Modern untuk menjadikan angkatan laut negara tersebut dominan di kawasan maupun di kancah global, seharusnya hal tersebut segera diimbangi dengan melakukan peningkatan kualitas dan jumlah alutsista yang dimiliki TNI, sehingga posisi Indonesia akan menjadi penyeimbang kekuatan Negara-negara tersebut di kawasan tanpa mengorbankan Keamanan Negara Indonesia.
Infrastruktur pertahanan merupakan salah satu penunjang TNI Angkatan Laut dalam melakukan tugasnya untuk mengamankan wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia, seharusnya pembangunan inprastruktur pertahanan mendapat perhatian khusus pemerintah sehingga tugas dan operasi militer yang dilaksanakan oleh TNI angkatan laut dapat terlaksana dengan baik, dimana Infrastruktur pertahanan pendukung seperti Pangkalan militer, Pos militer, Pelabuhan, bengkel perbaikan, depo bahan bakar, Jalan, jembatan, rumah sakit, bandara yang dibangun sesuai kebutuhan pada situasi dan kondisi dilapangan sehingga tepat dan efisien.
Pangkalan Koarmatim (photo diambil dari google)

Posisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diapit oleh dua samudra  Hindia dan Pasifik menjadi permasalahan yang serius karena Laut Indoensia menjadi jalur internasional termasuk kapal angkatan laut Negara lain yang secara resmi maupun illegal memasuki wilayah Indonesia, Pengamanan membutuhkan Alutsista dengan jumlah yang sebanding dengan luas wilayah yang diamankan dan modern untuk mengamankan wilayah laut Indoensia termasuk memberikan keamanan bagi kapal dalam negri maupun kapal Luar negri yang menggunakan wilayah laut Indonesia,sehingga citra dan wibawa TNI AL akan semakin di segani oleh banyak Negara di dunia dimana hal tersebut akan serta merta mengangkat citra Negara Kesatuan Republik Indonesia di tingkat global yang akan semakin dihormati.
Sejak era reformasi TNI terus bertransformasi menjadi lebih fropessional sesuai dengan tugas yang diemban oleh Lembaga pertahanan tersebut, tak dapat dipungkiri jika memang saat ini TNI termasuk TNI ANgkatan Laut didalamnya telah mampu dan berhasil melakukan reformasi hampir diberbagai bidang. Sehingga keberhasilan TNI dalam melaksanan reformasi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan patut menjadi contoh,Teladan bagi bangsa Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia termasuk Lembaga Negara lainnya.
Keberhasilan TNI termasuk didalamnya TNI Angkatan Laut yang terus meningkatkan professionalisme dan menjalankan reformasi termasuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pertahanan Laut.

Pengawasan dan Pengamanan Laut
Pengawasan dan pengamanan laut merupakan upaya mengamankan seluruh wilayah laut Indonesia dari segala ancaman maupun tindakan yang dapat merugikan bangsa Indonesia baik secara ofensif maupun secara difensif. Setiap tindakan pengamanan di sertai dengan yurisdiksi yang berlaku di Indonesia. Pengawasan dan patroli laut di wilayah laut merupakan salah satu ciri dari eksitensi sebuah Negara atas laut yang di kleim oleh Negara tersebut, termasuk Indonesia dimana memiliki laut yang luas beserta pulau yang begitu banyak, pengawasan dan pengamanan laut merupakan sarana menegakan kedaulatan Negara di wilayah laut yang dilakukan oleh Angkatan Laut.
Pencegahan dan diteksi dini merupakan sesuatu yang baik dan diutamakan dalam mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman yang datang, meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu upaya menegakan keamanan Nasional dari gangguan maupun pengaruh yang sengaja dilakukan oleh pihak asing, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau terluar yang secara langsung berinteraksi dengan masyarakat Negara lain yang memang lebih dekat dengan pulau tersebut.
Dengan memaksimalkan pengawasan dan pengamanan laut dapat memberikan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat dalam negri maupun luar negri  yang menggunakan wilayah laut indonesia seperti nelayan, kapal transportasi, kapal kargo dari intimidasi atau ancaman pihak asing termasuk pembajakan dan isu keamanan.
Pengawasan dan pengamanan laut dilakukan dengan mengutamakan KRI yang memiliki daya tangkal efektif termasuk KRI yang dapat memberikan dampak psikologis terhadap lawan.Pengawasan dan pengamanan bersifat ofensif maupun difensif dengan kemampuan Alutsista yang dikerahkan mampu mengatasi berbagai ancaman yang berasal dari permukaan yaitu berupa kapal Militer asing,Nelayan asing,kelompok Perompak,Cuaca yang kurang bersahabat. Ancaman udara berupa pesawat tempur,heli tempur,pesawat penggintai,AWACS,rudal anti kapal. Ancaman bawah air berupa Kapal selam,Ranjau laut,Torpedo anti kapal,sehingga memberikan  Pengawasan dan pengamanan secara maksimal.
Penggunaan kapal selam dan pesawat intai maritim merupakan salah satu pengawasan dan pengamanan Wilayah laut Indonesia.Dimana seharusnya jumlah kapal selam yang dimiliki oleh TNI-AL minimal 12 kapal selam.

Pengamatan udara TNI AL
Pengamatan udara TNI Angkatan Laut dilakukan dalam rangka operasi militer bersipat difensif maupun ofensif yang melibatkan penggunaan pesawat intai maritim,saat ini TNI AL memiliki Pesawat udara berjumlah 82 unit, terdiri dari 52 sayap tetap dan 30 sayap putar(heli). Pesawat patroli maritim (maritime patrol aircraft) berperan sebagai wahana yang umumnya memiliki tugas mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengintai objek yang dicurigai melakukan tindak kejahatan di laut. Bukan itu saja, pada beberapa pesawat maritim tertentu bahkan mampu melakukan tindakan penyerangan, seperti peperangan antikapal selam karena dilengkapi alat bela diri berupa torpedo dan rudal.Melihat fungsinya yang beragam, tentunya pesawat maritim bisa menjadi komplementer atau pelengkap bagi kapal patroli dan helikopter maritim.
Pada saat Ini TNI Angkatan Laut mengoperasikan pesawat intai N22/N24 Nomad Searchmaster.pesawat intai buatan Australia ini pernah melakukan tugas pengintaian di saat konflik Ambalat yang saat itu sedang menghangat.
TNI AL juga melengkapi diri dengan pesawat patroli maritim CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pesawat CN235 sendiri sebenarnya merupakan pesawat terbang hasil kerja sama antara CASA Spanyol (sekarang Airbus Military) dengan PT DI. Kedua produsen pesawat terbang ini lalu memilih mengembangkan sendiri CN235 versi patroli maritimnya sehingga pesawat maritim yang dihasilkan juga berbeda-beda. Di Spanyol, CASA mengembangkan CN235 MP Persuader, sedangkan di Indonesia, PT DI mengembangkan CN235 MPA
Upaya dalam menambah jumlah pesawat dan pengembanganya seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan untuk pengawasan menggunakan wahana udara yang memiliki banyak kelebihan.
Untuk menambah kemampuan dalam operasi tempur laut, TNI Angkatan Laut saat ini sedang melaksanakan proses pengadaan 11 unit Helikopter Anti Kapal Selam dan 5 unit Pesawat Patroli Maritim CN-235. Selain alutsista, juga sedang dibangun Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) di Biak, Papua, guna mendukung tugas operasional unsur-unsur udara di wilayah tersebut, serta penyempurnaan airstrip di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang dikhususkan untuk sarana latih terbang.(Wikipedia)

Radar Laut
Jumlah radar laut militer TNI Angkatan Laut (TNI AL) saat ini mencapai 20 stasiun. Tetapi jumlah radar laut militer itu belum mengcover laut Indonesia secara menyeluruh.Sesuai data TNI AL, wilayah laut yang belum tercover dengan pantauan radar militer ada di sebagian besar Indonesia Timur, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Celah lainnya, ada di wilayah laut di bagian Barat Sumatera dan laut bagian Barat Jawa.
Dikutip saat wawancara “Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) Manahan Simorangkir menuturkan, penyebaran 20 radar laut tersebut terbagi dua, 12 stasiun ada di Indonesia Barat dan 8 stasiun radar di Indonesia Timur. "Semua radar itu aktif dan terus mendeteksi pergerakan di perbatasan laut,". Tanpa adanya radar laut militer, dapat dipastikan ancaman pencurian ikan hingga pelanggaran batas wilayah laut Indonesia tidak terdeteksi. "Tentunya TNI AL berupaya lebih maksimal menjaga wilayah laut, bisa menggunakan cara patrol kapal dan sebagainya," .
Namun, kalau radar laut militer yang teknologinya sama dengan yang digunakan TNI AL saat ini, maka diprediksi Angkatan Laut memerlukan radar tambahan sejumlah 100 stasiun. Jumlah itu melengkapi perlindungan seluruh wilayah laut Indonesia, terutama yang berbatasan dengan negara tetangga.Keberadaan 20 stasiun radar laut militer saat ini dilengkapi dengan sekitar 80 kapal militer yang dapat merespon jika terdeteksi adanya masalah di wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia.










Jumlah dan jenis kapal aktif TNI AL pada saat ini
(Catatan seluruh jenis dan jumlah kapal tidak dicantumkan seluruhnya)

Armada Pemukul
Kelas
Foto
Tipe
Negara Pembuat
Yakhont indonesia.jpg
KRI Fatahillah (361).jpg
Frigat Ringan Berpeluru Kendali
KRI Ki Hajar Dewantara (364).jpg
Frigat Latih
Sigma 10514 Defense Studies.JPG
Nakhoda ragam.jpg
KRI Frans Kaiseipo (368).jpg
CutNyakDien.jpg
Nanggala.jpg

Kri clurit.jpeg
KRIMandau621.jpg
Kri sampari 628.jpeg
Kakap 811.jpg
KRI SINGA-651.jpg
KRI Pandrong.jpg
KRILayang805.JPG
Kapal Patroli Cepat (FPB 57 Nav V)

Armada Patroli
Kelas
Foto
Tipe
Negara Pembuat
BOA.jpg
Patroli cepat 36 meter Fiberglass
KRI VIPER 820(2).jpg
Patroli cepat 40 meter Fiberglass
KRI 867 Kobra.JPG
KRI Birang.JPG
PC-43.jpg
KRI KRAIT.jpg
Kri badau.jpg
Kapal Patroli (Attack Patrol Boat)
Singapura
Kri siada.jpg
Kapal Patroli (Attack Patrol Boat)
Kelas Cucut
Kri Cucut.jpg
Kapal Patroli
Singapura

Armada Pendukung










V.Indikasi Masalah
Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya Tugas pokok TNI-AL adalah menjaga kesatuan dan keamanan wilayah NKRI dalam wilayah laut termasuk zona esklusif,batas perairan termasuk pulau terluar,sehingga tugas yang diemban oleh TNI-AL sangatlah besar dan membutuhkan banyak sumber daya manusia dan Alutsista untuk melakukan tugas pokok yang besar tersebut.untuk menjadi TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani serta Berkelas Dunia seharusnya memulai dengan mengutamakan peningkatan dari dalam termasuk kemampuan dalam pengamanan wilayah NKRI dimana pihak asing(militer) dan masyarakat Global menilai serta mengukur kemampuan TNI AL sebagai penjaga wilayah laut yang diberikan amanat sesuai dengan undang-undang dasar 1945.
Saat ini keterbatasan jumlah kapal perang(KRI) dan kapal patroli(KAL) yang berbanding dengan luasnya wilayah Negara Indonesia yang harus diamankan merupakan tantangan dan permasalahan Bangsa Indonesia terutama TNI-AL,pemerintah sebaiknya mencari solusi dengan melakukan inovasi dalam mengatasi kekurangan jumlah kapal perang maupun kapal patrol TNI AL.


Jumlah Minimum KRI TNI-AL
Untuk mengamankan seluruh perairan Indonesia yang luas, idealnya TNI AL memiliki sekitar 190 KRI. Apabila jumlah ideal itu tidak dapat dicapai, kebutuhan standar adalah 171 KRI, dengan catatan terdapat faktor risiko yang harus dihadapi. Apabila jumlah itu pun belum dapat dipenuhi, kebutuhan minimalnya adalah 138 KRI dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Saat ini, untuk jumlah minimal sekali pun tidak terpenuhi karena TNI AL hanya memiliki 148 KRI dimana beberapa di antaranya telah berusia di atas 20 tahun dengan persenjataan yang ketinggalan zaman. Dari 148 KRI tersebut, enam KRI dalam status konservasi, proses penghapusan, dan cadangan. Artinya, jumlah riil KRI yang dapat dioperasikan adalah jauh dari kebutuhan yang ada. Tetapi TNI AL memiliki kapal jenis patrol laut yang dibawah panjang 36 meter yang disingkat KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.
Mendapati potensi ancaman dan tantangan pertahanan ke depan dan potensi kemampuan minimal,seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kepampuan daya tangkal TNI-AL dengan terus membangun armada sesuai dengan kebutuhan TNI-AL saat ini dan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan,hal ini akan menjadikan TNI AL yang besar, kuat, dan profesional. "saatnya untuk meninggalkan kebijakan strategis berdasarkan konsep kekuatan yang kecil, efektif, dan efisien. Saatnya kita mengubah konsep membangun TNI AL yang besar, kuat, dan profesional. Ini sebuah kebutuhan menanggapi perubahan strategy militer beberapa Negara di asia-pasifik yang akan membawa dampak pada keamanan Nasional termasuk wilayah laut Indonesia.

Solusi
Untuk menutupi kekurangan alutsista KRI&KAL dalam pengawasan dan pengamanan wilayah Laut Indonesia seharusnya pemerintah maupun TNI Angkatan Laut memulai mempertimbangkan pada jenis alutsista yang memiliki kemampuan pengawasan dengan cakupan wilayah yang luas dan jangkauan yang jauh sehingga mampu memenuhi kebutuhan TNI-AL dalam menutupi setiap kekurangan alutsista, salah satu solusinya adalah dengan mempertimbangkan penggunaan Alutsista wahana udara yang memiliki nilai ekonomis,aman seperti Balon udara Modern(Airship).
Airship telah dikembangkan dan digunakan oleh beberapa Negara dalam militer karena memiliki banyak kelebihan termasuk nilai ekonomis yang tinggi,airship dapat menutupi kekurangan kapal dalam mengawasi wilayah laut Indonesia yang luas dengan penggunaan perangkat seperti radar akan memperluas pengawasan dari udara.


























VI.Balon Udara
Balon udara panas adalah sebuah teknologi penerbangan pertama oleh manusia, ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783. Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris oleh Pilâtre de Rozier dan Marquis d'Arlandes. Balon udara panas dapat dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal saat ini adalah dengan airship atau thermal airship.
Ide awal dibalik balon udara panas yang kita kenal sekarang telah ada sejak lama. Archimedes yaitu seorang ahli matematika Yunani kuno telah menggambarkan prinsip mengapung lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di abad ke-13, peneliti Inggris Roger bacon dan filsuf jerman Albertus Magnus, keduanya pernah menyampaikan teori tentang mesin terbang.Namun belum ada yang menjadi kenyataan sampai akhirnya pada musim panas 19 Sept 1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier bersaudara, Joseph dan Etienne menjadikan domba, bebek dan ayam sebagai penumpang pada penerbangan perdana diatas Perancis selama delapan menit. Dua bulan kemudian Marquis Francois dan Pilatre menjadi dua manusia pertama yang terbang.

Prinsip kerja
Balon udara panas dapat terangkat berdasarkan prinsip ilmiah dasar, udara yang lebih panas akan menaik di atas udara yang lebih dingin. Sederhananya, udara panas lebih ringan dari udara dingin karena masa udara perunit volumenya lebih sedikit. Satu kubik kaki udara yang dipanaskan dapat mengangkat 7 gram benda, tidak banyak memang, karena itulah balon udara yang dipanaskan berukuran sangat besar. Untuk mengangkat 450 kg beban dibutuhkan 65 000 kubik kaki udara panas.
Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi bumi ke bawah. Tapi tekanan di udara menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi. Kumpulan udara membangun keseimbangan gaya gravitasi, dimana pada titik ini gravitasi tidak cukup kuat untuk menarik ke bawah sejumlah besar partikel. Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat menahan beban diudara diatasnya, jika lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke bawah. Ketika Anda bergerak ke atas atmosfer lebih tinggi lagi , massa udara semakin kurang, dan sehingga menyeimbangkan tekanan berkurang. Inilah sebabnya mengapa terjadi penurunan tekanan udara semakin naiknya ketinggian. Perbedaan tekanan udara menyebabkan gaya apung ke atas di udara di sekitar kita. Pada dasarnya, tekanan udara di bawah benda lebih besar daripada diatasnya, sehingga mendorong udara keatas lebih besar dibanding ke bawah. Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu benda. Jelas, sebagian besar benda padat apa pun akan menjadi lebih berat daripada udara yang dipindahkan, sehingga gaya apung tidak bergerak sama sekali. Gaya apung hanya dapat memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di sekitar mereka.
Untuk membuat benda mengapung di udara, maka harus lebih ringan daripada volume yang sama udara di sekitarnya, yaitu dengan mengisi balon dengan udara yang tidak terlalu padat daripada udara sekitarnya. Karena udara dalam balon memiliki kurang massa per unit volume daripada udara di atmosfer yang membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung akan mengangkat balon ke atas. Tetapi sekali lagi, lebih sedikit partikel per volume udara artinya tekanan udara lebih rendah, sehingga tekanan udara sekitar akan menekan balon udara sampai kepadatan di dalamnya sama dengan kepadatan udara di luar.
Ada lebih sedikit partikel udara per satuan volume di dalam balon, tetapi karena partikel-partikel tersebut bergerak lebih cepat, dalam dan luar tekanan udara yang sama.
Dengan asumsi bahwa udara di balon dan udara di luar balon ada di bawah kondisi yang persis sama. Maka, jika kita mengubah kondisi udara di dalam balon, kita dapat mengurangi kepadatan, sekaligus menjaga tekanan udara yang sama. Kekuatan tekanan udara pada objek tergantung pada seberapa sering berbenturan dengan partikel-partikel udara objek, serta gaya masing-masing tabrakan. Kita melihat bahwa secara keseluruhan kita dapat meningkatkan tekanan dalam dua cara:

  • Meningkatkan jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah besar partikel berdampak atas luas permukaan tertentu.
  • Meningkatkan kecepatan partikel sehingga partikel menghantam daerah lebih sering dan setiap partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih besar.

Jadi, untuk menurunkan kerapatan udara dalam balon tanpa kehilangan tekanan udara, operator hanya perlu meningkatkan kecepatan partikel udara. Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan pemanasan udara. Partikel udara menyerap energi panas dan menjadi lebih bereaksi. Hal ini membuat mereka bergerak lebih cepat, yang berarti mereka bertabrakan dengan permukaan lebih sering, dan dengan kekuatan yang lebih besar.
Udara panas memberi tekanan udara yang lebih besar per partikel daripada udara dingin. Jadi naiknya balon udara ke atas adalah karena balon tersebut dipenuhi dengan panas, udara menjadi kurang padat dan dikelilingi oleh udara lebih dingin namun lebih padat.

a.Komponen balon udara panas
Sebelum kita mengetahui bagaimana cara kerja balon udara, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu bagian-bagian dari balon udara. Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket.
  • Envelope merupakan kantong yang terbuat dari bahan nilon berbentuk balon tempat udara dipanaskan. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope dilapisi dengan bahan anti api (skirt). Envelope ini berisi udara/gas ringan (seperti gas hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya.
  • Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope. Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang dengan ketinggian yang diharapkan.
  • Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.
Cara kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya sehingga balon udara mengembang dan dapat naik (terbang). Udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit volumenya lebih sedikit.
Untuk dapat terbang, udara di dalam envelope dipanaskan menggunakan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope sehingga balon udara pun akan mengembang dan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat. Jika ingin mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun.
Bagaimana caranya balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain,adalah dengan cara memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal. Arah tiupan angin berbeda pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pengemudi(operator) balon udara untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.(Wikipedia)

b.Waktu Perkembangan Balon Udara
  • 1709  Seorang Brasil, Bartolemeu de Gusmao, menunjukkan model balon udara panas untuk Johan V dari Portugal.
  • 1776  Henry Cavendish menemukan hidogen, yang tujuh kali lebih ringan dari udara. 
  • 1783  Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, kita meninggalkan permukaan bumi dan terbang di antara burung. Lebih dari 400.000 orang Paris, termasuk Louis XVI dan Marie Antoinette, Marquis d'Arlendes François dan Jean-François Pilatre de Rozier terbang dalam penerbangan pertama dalam balon Mongolfier dibangun udara panas. Penerbangan ini berlangsung selama 25 menit, 7 mil (11 km). 
  • 1784 Sebuah balon hidrogen dikemudikan oleh Vincent Lunardi, lepas landas dari London ditonton oleh kerumunan 100.000. Terbang selama satu jam 40 menit dan perjalanan 13 mil. Balon dari Joseph Montgolfier melakukan penerbangan di Le Fleusseiles, dengan ruang untuk 30 penumpang.
  • 1785 Perancis-Jean Pierre Blanchard dan Amerika-John Jefferies menyeberangi Selat Inggris dengan balon gas, membawa surat-dunia pos udara pertama. 
  • 1797 Parasut pertama dibuat oleh AJ Garnerin, seorang penerbang Perancis dan petualang yang menggunakan parasutnya untuk turun 3.000 meter dari balon gas.
  • 1876 Korps Balon Udara Inggris didirikan. Pendirian ini mengembangkan penggunaan silinder baja untuk penyimpanan hidrogen.
  • 1932 Penerbangan balon berawak pertama ke Stratosfer dan penggunaan pertama dari kapsul bertekanan untuk penerbangan balon.
  • 1960 Era balon udara panas yang modern dimulai dari dari Nebraska dengan pembakar propana bertenaga.
  • 1961 Malcolm Ross dan Letnan Komandan Victor A. Prather dari US Navy naik ke 113,739.9 kaki dengan Lee Lewis Memorial, balon polietilen.
  • 1970 Balon udara panas modern, dengan bahan sintetis baru dan lebih kecil, pembakar lebih ringan, sebagian besar dibuat di Inggris.
  • 1978 Balon Pertama ke Cross Atlantik: Double Eagle II, balon helium membawa Ben Abruzzo, Maxie Anderson, dan Larry Newman, menjadi balon pertama yang menyeberangi Atlantik. Sebuah catatan durasi baru ditetapkan dengan waktu penerbangan 137 jam.
  • 1981 Balon pertama yang Menyeberangi Pasifik: Double Eagle V, dikemudikan oleh Ben Abruzzo, Larry Newman, Ron Clark dan Rocky Aoki dari Jepang, diluncurkan dari Nagashimi, Jepang pada tanggal 10 November dan 84 jam 31 menit kemudian sudah berada di Mendocino Nasional hutan di California. Sebuah catatan jarak baru, 5.768 mil.
  • 1984 Pertama, Penerbangan Transatlantic Solo Balloon: Joe Kittinger terbang 3.535 mil dari Caribou, Maine ke Savona, Italia. Transatlantic Solo Balloon adalah balon berisi helium.
  • 1991 Balon udara panas pertama yang menyeberangi Pasifik: Per Lindstrand dan Richard Branson menjadi yang pertama untuk melintasi Pasifik dengan balon udara panas, mencapai kecepatan dalam aliran jet hingga 245 mph, dalam 'Flyer Otsuka,' mereka yang bepergian 6.700 mil dalam 46 jam. Mereka terbang dari Jepang ke Kutub Utara Kanada dan memecahkan rekor jarak dunia.
  • 1999  Brian Jones dan Bertrand Piccard menjadi yang pertama sukses mengelilingi dunia dengan sebuah balon, Breitling Orbitor 3 lepas landas pada tanggal 1 Maret 1999 dan mendarat 20 hari kemudian di Gurun Mesir.
  • 2005  Rekor dunia akhirnya pecah di India oleh Dr Vijapat Singhania, ia terbang dengan balon 1,6 juta kaki kubik ke lebih dari 70.000 kaki.

c.Balon Udara Modern(Airship)
Ditemukannya balon udara modern. Count Ferdinand von Zeppelin dikenal sebagai orang pertama yang berhasil menerbangkan sebuah balon raksasa yang disebut Dirigible pada 2 Juli 1900. Saat itu dirigible pertama di dunia itu hanya bisa bertahan di udara selama 17 menit. Dirigible pertama itu termasuk kecil karena panjangnya hanya 420 ft. Berbagai perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan sehingga 10 tahun, kemudian dirigible sudah mampu bertahan selama 24 jam di udara. Dirigible menjadi alternatif menarik untuk transportasi udara saat itu. Count Zeppelin langsung menjadi pahlawan yang dianggap sejajar dengan fisikawan legendaries Galileo Galilei. Belakangan dirigible lebih dikenal dengan nama Zeppelin untuk mengenang jasa orang Jerman tersebut.
Pada balon udara modern penggunaan mesin,baling-baling dan kemudi untuk mengarahkan/mengendalikan Balon udara sesuai dengan keinginan atau jalur yang telah di tentukan.Pada balon udara modern biasanya telah banyak memiliki fitur untuk membantu mempermudah pengoperasiannya, balon udara modern saat ini dapat di isi  dengan helium, dan dilengkapi panel surya untuk mengisi bahan bakar hidrogennya, contoh adalah balon udara modern adalah Zeppelin.
Zeppelin adalah balon udara berbentuk seperti cerutu raksasa yang dapat terbang terarah karena mempunyai mesin dan kemudi. Balon tersebut dinamai sesuai dengan perancangnya Ferdinand Adolf Heinrich August von Zeppelin, seorang ahli aeronautika dari Jerman yang berhasil menerbangkannya untuk pertama kali tanggal 2 Juli 1900.
Zeppelin dioperasikan oleh Deutsche Luftschiffahrts-AG (DELAG). DELAG, penerbangan komersial pertama, melayani penerbangan yang direncanakan sebelum Perang Dunia I. Setelah perang pecah, militer Jerman banyak memanfaatkan Zeppelin sebagai pengebom dan pengintai.
Kekalahan Jerman dalam PD I menghentikan bisnis kapal terbang untuk sementara waktu. Namun di bawah pengelola baru Hugo Eckener pengganti Ferdinand von Zeppelin, pada tahun 1920-an penggunaan Zeppelin untuk kepentingan sipil menjadi populer. Puncak kejayaan zeppelin terus meningkat pada tahun 1930-an, ketika kapal terbang LZ 127 Graf Zeppelin dan LZ 129 Hindenburg mengoperasikan penerbangan trans-Atlantik dari Jerman ke Amerika Utara dan Brasil. Puncak Empire State Building bergaya Art Deco awalnya dirancang sebagai tempat pemberangkatan Zeppelin dan kapal terbang lain. Tetapi dengan Musibah Hindenburg pada tahun 1937, bersama dengan masalah politik dan ekonomi, mempercepat kemunduran Zeppelin hingga penghentian total dalam penggunaan pada sipil maupun militer.
Fitur utama dari desain Zeppelin adalah kerangka logam yang kaku tertutup kain terdiri dari cincin melintang dan gelagar memanjang berisi sejumlah Kantung gas  individu. Keuntungan dari desain ini adalah bahwa pesawat bisa jauh lebih besar daripada balon gas biasa,yang dimana zepplin mengandalkan tekanan udara dalam ruangan untuk mempertahankan bentuk balon udara/airship. Kerangka Zeppelins kebanyakan terbuat dari duralumin . Zeppelins pada awal menggunakan bahan seperti kapas rubberised untuk pembuatan kantung gas, tetapi kebanyakan material yang digunakan adalah kulit goldbeater yang terbuat dari usus sapi karena tipis dan tidak mudah robek sehingga mampu menampung gas dengan tekanan tinggi.

Warna Oval merah muda menggambarkan sel hidrogen di dalam LZ 127, unsur-unsur magenta yang Blaugas sel. Gambar resolusi penuh label lebih internal.



1.Zeppelin Dalam Angkatan Laut jerman
Selama perang dunia pertama Zeppelins digunakan oleh Angkatan Laut Jerman sebagai pengintai, pada penggunaan operasi militer ofensif angkatan Darat jerman mengatakan jika balon udara zeppelin rentan terhadap kebakaran kecuali dengan terbang di ketinggian.
Penggunaan utama dari balon udara Zepplin yang memiliki tugas operasi pengintaian berada di atas Laut Utara dan Baltik , dan sebagian besar balon udara Zepplin diproduksi dan digunakan oleh Angkatan Laut Jerman. Dimana Patroli menggunakan zeppelin memiliki prioritas di atas aktivitas pesawat lainnya. Selama perang hampir 1.000 misi balon udara Zepplin diterbangkan di Laut Utara saja sebagai pengintai untuk kepentingan angkatan laut jerman, hal ini dapat dibandingkan dengan jumlah penerbangan pesawat serangan bom strategis jerman yang hanya sekitar 50 penerbangan dalam satu tahun. Angkatan Laut Jerman memiliki sekitar 15 Zeppelins di komisi pada akhir 1915 dan mampu untuk melakukan patrol laut yang dilakukan terus menerus pada satu waktu dengan jumlah dua atau lebih zeppelin. Namun operasi mereka dibatasi oleh kondisi cuaca yang buruk dimana saat itu teknologi masih kurang mendukung penerbangan zeppelin. Pada 16 Februari L 3 dan L 4 hilang kendali dalam penerbangan mereka karena kombinasi akibat dari kegagalan mesin dan angin kencang, L 3 mendarat di pulau Denmark Fanø tanpa korban jiwa dan L 4 turun di Blaavands Huk.

2.Zeppelin Saat Ini
Perkembangan Zeppelin baru yang modern dan konstruksi baru, dimana seluruh biaya pembuatan didanai dari hasil sumbangan, Studi desain awal disiapkan pada tahun 1989. ZLT didirikan sebagai perusahaan baru penerus dari perusahaan Zeppelin pada bulan September 1993. perusahaan Zeppelin mulai membangun prototipe pada tahun 1995 dan Prototipe pertama mulai terbang mengudara pada bulan September 1997.
Pada tanggal 2 Juli 2000, seratus tahun pertama Zeppelin penerbangan, prototipe SN 01 diresmikan D-LZFN Friedrichshafen. Selanjutnya zeppelin NT melakukan perjalanan sekitar 3.600 km dalam sebuah tes penerbangan.

Desain
Zeppelin NT airships dibangun dengan panjang 75 meter (246 kaki), dengan volume 8.225 meter kubik (290.500 kaki kubik).dengan demikian Zeppelin NT jauh lebih kecil dari Zeppelins pendahulunya, yang mencapai maksimum volume 200.000 m 3 (7.100.000 kaki kubik), seperti LZ 129 Hindenburg . Selain itu dari segi keamanan Zeppelin NT meningkat secara eksklusif dengan penggunan gas helium yang tidak mudah terbakar, bukan dengan hidrogen seperti pendahulunya.
Dalam operasi standar dengan muatan maksimum, sel-sel gas tidak menciptakan cukup daya apung untuk membuat seluruh kapal  lebih ringan dari udara dan dapat terbang. Kekurangan Daya apung diatasi dengan bantuan tenaga mesin(baling-baling). Daya apung dapat berubah ketika bepergian dengan mengurangi muatan dan tangki bahan bakar yang sebagian dikosongkan, tetapi biasanya Zeppelin NT memulai perjalannya dengan gaya dorong bersih sekitar 3.000 newton (670 lbf).
Zeppelin NT adalah pesawat semi balon udara kaku. Hal ini tidak seperti kedua Zeppelins asli yang memiliki kerangka kaku. Zeppelin NT memiliki segitiga internal yang truss terbuat dari plastik grafit-diperkuat tiga gelagar memanjang yang terbuat dari aluminium yang menghubungkan unsur-unsur segitiga sepanjang frame. Frame ini sebagai dudukan tempat mesin, kontrol mobile dan sirip kemudi. Selain itu, struktur ini diperketat dengan aramid kabel. Beratnya sekitar 1.000 kilogram (2.200 lb).

Hull
Di dalam Zeppelins lama, sel-sel gas yang entitas dan terpisah dari lambung. Namun pada Zeppelin NT lambung  memiliki dua fungsi yang beroperasi secara baik, yaitu berfungsi sebagai lambung dan sebagai sumber sel gas. lambung terbuat dari tiga lapis laminasi : satu lapisan gas-ketat Tedlar (PVF), salah satu polyester lapisan kain untuk memberikan stabilitas dan satu poliuretan lapisan yang cocok untuk thermic pengelasan yang berfungsi untuk menghubungkan panel laminasi terpisah.
Untuk menjaga bentuk luarnya, sebuah overpressure sekitar 5 milibar (0.073 psi) dipertahankan dalam lambung. Seperti dalam balon udara , tekanan ini dipertahankan konstan dengan menggunakan ballonets . Para ballonets memiliki volume total 2.000 meter kubik (71.000 kaki kubik).

Propulsion dan kemudi
Pada Zeppelin NT, Daya disediakan oleh trio 147-kilowatt (197 hp) Textron Lycoming IO-360 mesin boxer penerbangan , masing-masing memberikan Zeppelin NT mudah melakukan manuver. Dua mesin lateral yang dilengkapi dengan baling-baling miring dan biasanya sejajar horizontal, tetapi dapat diputar 90 ° ke atas atau 30 ° ke bawah. Kekuatan mesin belakang baling-baling sebagai pendorong dapat diputar 90 ° ke bawah, serta baling-baling kemudi diarahkan ke samping dan bekerja sama dengan unit-lateral dorong dari beberapa mesin kapal.
Zeppelin NT tidak menggunakan empat rudder dan elevator sirip, melainkan hanya menggunakan tiga, hal ini dibuat agar mengurangi dari berat Airship. Sebagai efek samping, hilangnya satu sirip dapat dikompensasikan dengan sisa dua sirip yang ada.
Kontrol dilaksanakan oleh fly-by-wire teknologi, dengan pilot menggunakan joystick untuk mengarahkan dalam tiga dimensi.




Kemampuan Terbang
Desain saat ini memiliki jarak tempuh sekitar 900 kilometer (560 mil) dan mencapai kecepatan tertinggi 125 kilometer per jam (78 mph). Kecepatan jelajah standar 70 km / h (43 mph) untuk penerbangan wisata dapat dicapai dengan menggunakan kinerja baling-baling belakang saja. Ketinggian operasional standar adalah 300 m (980 kaki), tetapi Zappelin NT mampu terbang sampai ketingian 2.600 m (8.500 ft). Maksimum yang diijinkan lepas landas berat badan Zeppelin NT adalah 10.960 kilogram (£ 24.160), dengan muatan 1.900 kg (4.200 lb). Zeppelin NT mampu lepas landas dan mendarat secara vertical dan hanya perlu tiga pembantu yang diperlukan di landasan pendaratan.

Kapasitas
Zeppelin NT memiliki kapasitas menampung 12 penumpang, ditambah 2 awak, atau kemampuan untuk mengangkat beban 1.900 kg (4.200 lb). Sebaliknya, Zeppelin asli di desain mampu untuk menampung lebih dari seratus penumpang dan awak,Model terbaru juga dilengkapi sabuk pengaman untuk penumpang dan toilet di bagian belakang.

Penggunaan
  • Zeppelin NT digunakan untuk mempelajari pola lalu lintas
  • The Deutsche Zeppelin-Reederei (Zeppelin untuk perusahaan pelayaran) telah menawarkan wisata dengan Zeppelin NT airships sejak 15 Agustus 2001. Permukaan lambung digunakan untuk iklan . ZLG didirikan DZR sebagai anak perusahaan pada bulan Januari 2001.
  • gandola juga dapat digunakan sebagai platform observasi untuk fotografer dan komentator televisi meliput peristiwa besar.
  • Karena kemampuan Airship yang memiliki getaran rendah dalam penerbangan (sampai 24 jam), ZLG menganggap airships cocok untuk misi penelitian untuk pengamatan lingkungan, troposfer penelitian dan  sumber daya alam.

d.Balon Udara Untuk Satelit(Satelloon)
Sebuah satelit balon udara yang juga kadang-kadang disebut sebagai "satelloon", yang merupakan satelit yang diterbangkan dengan gas setelah  dimasukkan ke dalam orbit .

Daftar satelit balon (diurutkan berdasarkan tanggal peluncuran)
Satelit
Tanggal peluncuran (UTC)
Kerusakan
Mass (kg)
Diameter (m)
NSSDC ID
Negara
Pemakaian
Echo 1
1960/08/12 09:36:00
1968/05/24
180
30.48
1960-009A
AS
pcr, ado, spc, tri
Explorer 9
1961/02/16 13:12:00
1964/04/09
36
3.66
1961-004A
AS
Rebut
Explorer 19 (AD-A)
1963/12/19 18:43:00
1981/10/05
7.7
3.66
1963-053A
AS
Rebut
Echo 2
1964/01/25 13:55:00
1969/06/07
256
41
1964-004A
AS
pcr, tri
Explorer 24 (AD-B)
1964/11/21 17:17:00
1968/10/18
8.6
3.6
1964-076A
AS
Rebut
PAGEOS 1
1966/06/24 00:14:00
1975/07/12
56,7
30.48
1966-056A
AS
Tri
PasComSat (OV1-8)
1966/07/14 02:10:02
1978/01/04
3.2
9.1
1966-063A
AS
Pcr
Explorer 39 (AD-C)
1968/08/08 20:12:00
1981/06/22
9.4
3.6
1968-066A
AS
Rebut
Mylar Balloon
1971/08/07 00:11:00
1981/09/01
0.8
2.13
1971-067F
AS
Rebut
Qi Qiu Weixing 1
1990/09/03 00:53:00
1991/03/11
4
3
1990-081B
RRC
Rebut
Qi Qiu Weixing 2
1990/09/03 00:53:00
1991/07/24
4
2.5
1990-081C
RRC
Rebut
Balon gazovoy Naduvaniy
1991/03/30 (?)



1986-017FJ
RU


Keterangan  
  • pcr = komunikasi pasif reflektor, satelit microwave sinyal.
  • ado = pengamatan kepadatan pada atmosfer
  • spc = perhitungan tekanan surya, memperkirakan dampak angin matahari di orbit.
  • tri    = satelit, mengukur permukaan bumi.

Banyak Negara telah mengembangkan kemampuan dari pengunaan balon udara dengan tekhnologi yang canggih. Salah satu Negara yang banyak melakukan percobaan adalah Negara Amerika serikat dimana peluncuran dilakukan untuk mengorbitkan satelit, hal ini termasuk penggunaan satelit mata-mata yang dilengkapi dengan system yang mendukung untuk fungsi spionase maupun pengawasan. Amerika serikat telah menggunakan satelit balon sejak 1968 dimana Negara tersebut sedang terlibat Perang dingin dengan Uni soviet dan dimana Amerika Serikat menggunakan bolon udara satelit untuk memata-matai rival mereka.

e.Balon Udara Militer
Balon Udara observasi telah lama digunakan oleh militer untuk kepentingan pertahanan dan spionase sebelum perang dunia pertama, pada perang saudara Amerika Uni Army Corps Balloon menikmati kesuksesan dalam pertempuran setelah mengembangkan dan mengunakan balon udara untuk kepentingan mereka.Tugas pertama untuk balon militer diberikan ke Uni Angkatan Darat Korps Topografi Engineers untuk pembuatan peta darat . Sampai saat itu, peta yang dibuat dari perspektif permukaan tanah memiliki banyak kekurangan, keakuratan, ketelitian sehingga menyebabkan banyak kegagalan pada medan perang. Perspektif udara telah membantu memperbaiki pembuatan peta, terutama bila dikombinasikan dengan penggunaan fotografi
Balon spionase adalah pengembangan dari balon observasi digunakan bahkan sebelum Perang Dunia I di belakang garis depan . Tidak seperti balon observasi, balon spionase yang tidak berawak atau ditambatkan ke tanah; mereka dirancang untuk terbang jauh ke wilayah musuh, di mana mereka akan merekam data intelijen dan mengirimkan mereka kembali ke home base. Dengan demikian, balon spionase hanya bisa dioperasikan dengan sukses ketika ramalan cuaca dan arah angin yang menguntungkan. Penggunaan balon udara lebih ekonomis dari pesawat pengintai berawak , karena mereka tidak menempatkan personel terbang ke zona bahaya.

f.Penggunaan Saat Ini
Pada saat ini Negara di Asean seperti Singapura,Thailand telah menggunakan balon udara sebagai alat untuk melakukan pengawasan laut dan perbatasan darat mereka.Balon udara dapat dijadikan sebuah alat baru dengan biaya operasi dan perawatan dengan nilai ekonomis, Menurut sumber dari Kementrian Pertahanan singapura, Balon militer bernama aerostat memiliki kinerja yang hampir sama dengan  yang digunakan dalam turnamen golf untuk membantu penonton melacak pergerakan bola di udara. Tetapi pada penggunaan militer balon udara yang di gunakan telah mengalami penambahan dan dirancang untuk beroperasi dengan menambahkan system yang mendukung seperti pengawasan Radar yang dibawanya dan dapat beroperasi 24 jam sehari sehingga akan mampu mengawasi wilayah udara dan laut dalam radius 200 kilometer. "Ini murni hanya untuk pemantauan," sumber lain mengatakan jika balon udara sejenis juga digunakan bea cukai dan badan pengawas perbatasan Amerika Serikat "Ini adalah pelindung di langit."dari penyelundupan. Bagi Singapura, balon itu akan membantu mereka menghemat biaya pemantauan dengan pesawat udara sampai S$29 juta (US$23 juta) setiap tahunnya. 
Balon udara posisinya akan cukup tinggi sehingga kemampuan yang dimiliki oleh system pada balon udara tersebut tak terhalang dan terganggu oleh gedung. Menurut Ng, balon ini dibutuhkan karena Singapura tak memiliki gunung untuk penempatan radar. "Dengan ketinggian itu, radar akan memiliki medan pandang yang bersih terhadap ruang udara dan laut," kata Ng. "Singapura adalah pulau kecil, kami adalah penghubung transportasi udara dan laut, itu bisa memberikan ancaman yang harus dihadapi dengan serius."
"Domain udara dan maritim harus bisa diawasi secara intensiv dengan perkembangan situasi dikawasan, misalnya saja pada kasus MH370," kata Rohan Gunaratna, kepala Pusat Internasional untuk Riset Kekerasan Politik dan Terorisme di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, pada Senin 3 November. "Jadi, sangat penting bagi pemerintah (Singapura) untuk mengkaji kemampuan yang ada dan membangun kemampuan baru."


Di kawasan ASEAN, pemanfaatan balon bukan hanya dilakukan Singapura saja. Angkatan Darat Thailand membeli balon sejenis seharga US$10 juta untuk membantu pemantauan wilayah selatan negeri itu yang berbatasan dengan Malaysia yang masih dilanda pemberontakan. Namun, balon buatan Amerika Serikat itu lebih banyak dikandangkan di hangar setelah insiden pendaratan darurat pada 2011 dan 2012.
Balon udara stratosfer adalah Airship bertenaga dirancang untuk terbang pada ketinggian yang sangat tinggi (30,000-70,000 ft atau 10 - 20 km). Kemampuan/ketinggian yang jauh dan tidak dapat dioperasikan oleh pesawat / kendaraan udara tak berawak (ROA / UAV ).
Pada saat ini airship stratosfer sedang dikembangkan lebih dalam dan setidaknya pengembangan telah dilakukan oleh 5 negara.Pertama airship stratosfer melakukan penerbangan bertenaga terjadi pada tahun 1969 mencapai ketinggian 70.000 kaki (21,3 km) selama dua jam dengan payload £ 5 (2,2 kg). Pada tanggal 4 Desember 2005, sebuah tim yang dipimpin oleh Southwest Research Institute (SwRI), yang disponsori oleh Space Army Space and Missile Defense Command (ASMDC) berhasil melakukan penerbangan yang di bantu oleh tenaga dari HiSentinel airship stratosfer pada ketinggian 74.000 kaki (22,6 km).

Battle-blimp-01-0812-lgn Hibrida Airship LEMV oleh Northrop Grumman terbang untuk pertama kalinya di Lakehurst, NJ(Gambar diambil dari Wikpedia)

Lockheed Martin telah dikontrak oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam rangka membangun dan memperkuat tugas Badan Pertahanan Rudal negri tersebut, Sesuai dengan kontrak Lockheed Martin membangun high-altitude airship (HAA) untuk meningkatkan Pertahanan Rudal Balistik Sistem (BMDS).
Jepang dan Korea Selatan juga berencana untuk menyebarkan technology HAA. Korea Selatan telah melakukan tes penerbangan selama beberapa tahun dengan kendaraan dari  Aeros sebagai peringatan dini terhadap ancaman rudal balistik terhadap negaranya.
Pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan 370 yang hilang pada 8 Maret bersama 239 penumpang dan awaknya telah mendorong industri penerbangan untuk menciptakan sistem pelacakan pesawat yang lebih baik. Selain itu, pembajakan kapal tanker minyak (terutama sawit) oleh kelompok bersenjata juga semakin meningkat di kawasan yang menjadi rute pelayaran niaga terdekat yang menghubungkan Timur Tengah dan China. Lima dari enam kapal yang dibajak pada kuartal ketiga ada di Asia Tenggara menurut Biro Maritim Internasional dan Kamar Dagang Internasional. Secara global, sejak awal tahun sudah ada 178 pembajakan kapal, turun dari 352 kasus pada 2011 hingga penggunaan balon udara modern menjadi salah satu pilihan beberapa Negara untuk mengamankan wilayah udara maupun laut mereka dalam pencarian korban pada bencana,Kecelakaan laut maupun udara termasuk dalam meningkatkan kemampuan dalam pengamanan laut.

g.Penggunaan Gas Helium menggantikan Gas Hidrogen
Balon udara modern telah membuktikan keunggulannya dalam beberapa waktu,pada masa tersebut Balon udara modern dijadikan alat transportasi sipil antar benua yang digunakan secara komersil pada tahun 1928. Pada tahun 1929 The Graf Zeppelin berhasil terbang mengelilingi dunia selama 21 hari. Selama bertahun-tahun zeppelin berhasil terbang tanpa satu kali pun mengalami kecelakaan.
Semua zeppelin yang pernah digunakan sebagai alat transportasi komersil merupakan balon raksasa yang berisi gas hidrogen. Ini merupakan penyebab meledaknya Hindenburg. Gas hidrogen yang memenuhi balon udara itu merupakan gas yang sangat mudah terbakar.
Fakta ini sudah diketahui oleh para penerus Count Zeppelin. Mereka sudah menyadari bahwa gas hydrogen seharusnya diganti dengan gas yang lebih stabil seperti gas helium. Tetapi saat itu gas helium hanya terdapat di Texas dan Kansas, Amerika.dimana pada era tersebut Amerika masih bermusuhan dengan Jerman, apalagi dengan adanya sejarah militer zeppelin yang pernah membom London dan Paris pada masa Perang Dunia I. Hal inilah yang membuat Amerika enggan memberikan cadangan heliumnya pada Jerman.
Gas hidrogen merupakan gas yang paling ringan karena jumlah proton, netron, dan elektron yang menyusun atom hidrogen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah proton, netron, dan elektron yang menyusun atomatom lainnya. Udara tersusun dari berbagai macam gas, tetapi gas yang paling banyak terdapat di udara adalah gas nitrogen. Kandungan gas nitrogen dalam udara mencapai 80%. Jumlah proton dan elektron yang menyusun atom nitrogen jauh lebih banyak dari atom hidrogen sehingga massa atom relatif nitrogen empat belas kali lebih besar dari massa atom relatif hidrogen. Gas yang lebih ringan pasti langsung naik ke atas. Gas hidrogen sangat mudah ‘terbang’ di udara karena ringannya massa atom-atomnya. Balon yang diisi gas hydrogen dapat terbang sambil membawa beban berat. Tetapi gas hidrogen juga sangat mudah terbakar Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.
Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C.Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat.Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk) ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan menggunakan penemuannya, guci hampa.Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat setahun kemudian. Deuterium ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck.Air berat, yang mengandung deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dkk. pada tahun 1932.Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot.Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari potensi ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifatnya yang menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen.Selain itu, hidrogen cair adalah kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat rendah.Hidrogen larut dalam beberapa logam dan selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen.Gas hidrogen yang mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga.
Hidrogen dapat dikacaukan oleh beberapa sebab. Sifat-sifat fisika dan kimia hidrogen sangat bergantung pada nisbah parahidrogen/ortohidrogen yang memerlukan beberapa hari untuk mencapai kesetimbangan (biasanya data yang diberikan merupakan data pada saat hidrogen mencapai kesetimbangan). Parameter ledakan hidrogen, seperti tekanan dan temperatur kritis ledakan sangat bergantung pada geometri wadah penampung hidrogen.
Hidrogen adalah gas yang paling ringan yang ada dan tampaknya menjadi gas yang paling tepat untuk mengangkat balon udara&airship. Selain itu,hidrogen sangat murah dan mudah untuk memproduksi, misalnya, dengan elektrolisis air atau dengan perpindahan dari asam atau air dengan logam reaktif. Tapi hidrogen memiliki beberapa kelemahan:
Hidrogen sangat mudah terbakar. Beberapa negara telah melarang penggunaan hidrogen sebagai gas angkat untuk kendaraan komersial tetapi diperbolehkan untuk rekreasi balon gratis di Amerika Serikat dan Jerman. bencana Hindenburg sering dikutip sebagai contoh dari keamanan hidrogen risiko yang ditimbulkan oleh hidrogen. Tingginya biaya helium (dibandingkan dengan hidrogen) telah menyebabkan peneliti untuk menyelidiki kembali isu-isu keamanan menggunakan hidrogen sebagai gas angkat:. Dengan teknik yang baik dan praktek penanganan yang baik, risiko dapat dikurangi secara signifikan
Karena molekul hidrogen sangat kecil, dapat dengan mudah menyebar melalui banyak bahan, sehingga balon akan mengempis dengan cepat. (Itulah alasan mengapa balon menggunakan hydrogen atau helium dilapisi oleh lapisan aluminium tipis.)

Lift of Hydrogen Balloons
Dia. Ft. Vol. l     Lift gr.    Lift Lbs.
1      14.83       16.5        0.04
2     118.62      132.3        0.29
3     400.34      446.4        0.98
4     948.96     1058.1        2.33
5    1853.45     2066.6        4.56
6    3202.76     3571.1        7.87
7    5085.86     5670.8       12.50
8    7591.72     8464.8       18.66
9   10809.30    12052.5       26.57
10   14827.58    16532.9       36.45
11   19735.50    22005.3       48.51
12   25622.05    28568.8       62.98
13   32576.18    36322.7       80.08
14   40686.87    45366.2      100.02
15   50043.07    55798.5      123.02
16   60733.75    67718.7      149.29
17   72847.88    81226.0      179.07
18   86474.42    96419.8      212.57
19   101702.3   113399.0      250.00
20   118620.6   132263.0      291.59
21   137318.2   153111.0      337.55
22   157884.0   176042.1      388.11
23   180407.1   201155.5      443.47
24   204976.4   228550.5      503.87

Gas helium merupakan gas kedua teringan yang hanya lebih berat dari hidrogen (massa atom relatif helium empat kali lebih besar dari massa atom relatif hidrogen). Walaupun gas helium lebih berat dari gas hidrogen, gas-gas lainnya masih lebih berat lagi dari gas helium sehingga helium masih dapat ‘terbang’ di udara sambil membawa beban pula. Selain itu, helium termasuk dalam golongan gas mulia, yaitu gas yang paling stabil dan tidak mudah bereaksi.
Ini berarti gas helium tidak mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikan balon helium pilihan terbaik sebagai pengganti hidrogen. Balon helium dengan diameter 24 ft dapat terbang dengan membawa beban yang massanya mencapai 455 lbm. Semakin besar volume (diameter) balon, semakin besar pula beban yang bisa diangkatnya. Balon helium yang memiliki diameter 100 ft mampu mengangkat beban dengan massa mencapai 33.000 lbm. Tragedi Hindenburg memang menakutkan, tetapi ternyata mimpi untuk membangun mesin terbang yang lebih ringan dari udara masih tetap hidup sampai saat ini. Dirigible ukuran besar pun mulai dibuat kembali sejak awal abad ke-20. Helium netral dalam keadaan standar tidak beracun, tidak memainkan peranan biologis yang penting, dan ditemukan dalam jumlah sekelumit dalam darah manusia. Jika helium terhirup dalam jumlah besar sehingganya tiada oksigen yang cukup untuk proses pernapasan normal, asfiksia dapat terjadi. Pada helium kriogenik, temperaturnya yang rendah dapat menyebabkan radang dingin. Selain itu helium cair yang mengembang dengan cepat menjadi gas dapat menyebabkan ledakan apabila tekanan yang timbul tidak dilepaskan dengan segera.
Kontainer gas helium bertemperatur 5 sampai dengan 10 K harus ditangani kerena seolah helium tersebut berwujud cair karena gas ini juga akan mengembang dengan cepat apabila dipanaskan ke temperatur ruangan.

For small spherical helium balloon sizes
Dia. inches  Vol. Liters  Lift/gr    Lift/lbs
6        1.85       1.90      0.0042
8        4.39       4.51      0.0099
10        8.58       8.81      0.0194
12       14.83      15.22      0.0335
14       23.55      24.17      0.0533
16       35.15      36.07      0.0795
18       50.04      51.36      0.1132
20       68.65      70.45      0.1553
22       91.37      93.77      0.2067

Lift of Helium Balloons
a. Ft.  Vol. l     Lift gr.    Lift Lbs.
1      14.83       15.2        0.03
2     118.62      121.7        0.27
3     400.34      410.9        0.91
4     948.96      973.9        2.15
5    1853.45     1902.2        4.19
6    3202.76     3287.0        7.25
7    5085.86     5219.7       11.51
8    7591.72     7791.5       17.18
9   10809.30    11093.7       24.46
10   14827.58    15217.7       33.55
11   19735.50    20254.8       44.65
12   25622.05    26296.2       57.97
13   32576.18    33433.3       73.71
14   40686.87    41757.4       92.06
15   50043.07    51359.8      113.23
16   60733.75    62331.8      137.42
17   72847.88    74764.7      164.83
18   86474.42    88749.8      195.66
19   101702.34   104378       230.12
20   118620.61   121741       268.40
21   137318.18   140931       310.70
22   157884.03   162038       357.24
23   180407.11   185154       408.20
24   204976.41   210369       463.79

Helium adalah gas paling ringan kedua. Untuk alasan itu, helium adalah gas yang potensial untuk mengangkat balon udara. Keuntungan utama adalah bahwa gas ini noncombustible. Tetapi penggunaan helium memiliki beberapa kelemahan, juga:

  • Masalah difusi sama seperti di atas dijelaskan dengan hidrogen;
  • Helium sangat mahal.
  • Meskipun berlimpah di alam semesta, helium sangat langka di bumi. Satu-satunya komersial cadangan adalah sumur gas alam, terutama di Negara Amerika, yang terjebak dari lambat peluruhan alpha dari bahan radioaktif dalam bumi.helium adalah sumber daya non-terbarukan yang tidak dapat praktis dibuat dari bahan-bahan lainnya. Ketika dilepaskan ke atmosfer, helium keluar akibat kebocoran balon atau semburan,hal tersebut akhirnya membuat helium lolos ke ruang angkasa dan hilang secara permanen.

h.Potensi penggunaan Airship oleh TNI-AL
Luasnya Perairan Indonesia yang rawan dengan pembajakan,Ilegal Fishing,Penyusupan,Penyelundupan senjata,perdagangan manusia,termasuk imigran gelap yang berniat menggunakan wilayah laut Indonesia sebagai jalur menuju Negara yang dituju,menjadi masalah yang cukup sulit di atasi dengan kemampuan armada TNI AL yang sekarang.maraknya serangan bajak laut di perairan Selat Malaka dan sengketa tapal batas perairan dengan beberapa Negara seharusnya membuat pemerintah mencari alternative lain untuk meningkatkan kemampuan pengawasan wilayah laut yang luas. Salah satu solusi adalah dengan membuat balon yang dilengkapi radar untuk mengawasi perairan Indonesia.dengan perkembangan teknologi saat ini bahwa balon helium tanpa awak yang dapat dikendalikan dari daratan menjadi solusi yang efektif untuk melakukan pengawasan Wilayah Laut Negara kesatuan Indonesia.
Penggunaan balon udara untuk pemantauan laut Indonesia yang luas termasuk pulau terluar dan wilayah yang menjadi sengketa dengan negara dapat dilakukan dengan memanfaatkan wahan udara yang ramah lingkungan,Murah dan Aman. Penggunan bolon udara untuk pengamatan memiliki Fungsi dan kelebihan sehingga patut di pertimbangkan untuk di kembangkan dan digunakan oleh TNI-AL sebagai sarana pengawasan dan menyelengarakan pertahanan difensif,dalam beberapa sumber menyatakan jika balon udara dengan system radar masa kini dapat mengawasi hingga jarak 200 km,dengan luas pengawasan 125.600 km2 kecepatan terbang 90-120km lebih cepat dari kapal laut.bahkan dalam beberapa pengembangan airship telah menggunakan radar yang memiliki jangkauan lebih jauh.

Fungsi Airship dengan perlengkapan modern
  • Memantau lalu lintas udara,sipil dan militer
  • Memantau lalu lintas laut seperti kapal militer asing,nelayan,kargo,transportasi
  • Memantau Pulau terluar dan aktifitas pada pulau tersebut
  • Memantau garis perbatasan laut dan darat
  • Memantau Cuaca,di laut dan darat
  • Memantau kebakaran hutan,dan penangulangan
  • Mempermudah bantuan kemanusiaan
  • Mempermudah pencarian korban pada kecelakaan laut maupun udara
  • Penelitian,seperti pada perubahan Iklim
  • Alat Transportasi antar pulau maupun daerah yang sulit di jangkau
  • Memantau daerah rawan konfik,seperti gerakan separatis
  • Mengembangkan wisata maritime
  • Kontra intelijen
  • Perlindungan kekuatan Armada Laut
  • Membantu peliputan berita
  • Membantu pemantauan transportasi darat,seperti kemacetan
  • Alutsista pendukung untuk melakukan suplai pada kapal TNI Angkatan laut yang sedang beroperasi dilaut.

Kelebihan Airship dengan perlengkapan modern
  • Balon udara dapat memuat jumlah kargo yang besar,seperti mesin,radar militer, bahan bakar dan  system navigasi lainya.
  • Balon udara dapat memantau wilayah laut dan udara sangat luas dengan cakupan sesuai dengan system radar yang di install pada balon tersebut
  • Balon udara dapat terbang di ketinggian yang tinggi hingga 65.000 kaki,sehingga aman bagi jalur penerbangan sipil.
  • Balon udara dapat lebih lama dalam pengoprasiannya di udara dari pada pesawat berawak maupun nirawak
  • Balon udara memiliki jarak tempuh lebih jauh
  • Biaya pengoperasian dan perawatan balon udara lebih murah dari pada penggunaan kapal laut militer maupun pesawat udara
  • Balon udara dapat di lengkapi dengan perlengkapan senjata
  • Balon udara dapat menjadi platform Ucav(pengembangan)
  • Balon udara Tak berawak akan sangat aman di operasikan
  • Balon udara mudah dilakukan Upgrade pada system
  • Airship desain pesawat tidak mudah terdeteksi sehingga cocok untuk aplikasi militer. Kurva badan pesawat memberikan siluet yang rendah, sedangkan deteksi inframerah rendah karena penggunaan mesin ringan sehingga bisa melindungi dari rudal pencari panas.
  • Airship juga akan lebih sulit tertangkap radar karena menggunakan bahan terbuat dari logam dengan jumlah sedikit.
  • Airship tidak menimbulkan suara yang keras saat penerbangan.
  • Tidak membutuhkan landasan pacu yang luas dan panjang.

Kekurangan balon udara modern
  • Balon udara lamban dalam menempuh jarak dan dalam manuper hanya mencapai 90-120 km/jam
  • Balon udara lebih rentan mengalami serangan oleh lawan di wilayah konflik
  • Balon udara rawan terhadap perubahan cuaca,seperti badai dimana ketinggian Balon terbang rendah.

1.Pengembangan
Saat ini pengembangan sudah dilakukan di berbagai Negara untuk memaksimalkan kinerja dan manfaat balon udara untuk kepentingan militer,untuk itu pengembangan didalam negri oleh pemerintah seharusnya dipertimbangkan dengan melakukan penelitian secara mandiri,dengan mempertimbangkan kontruksi,rancangan balon udara yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan TNI AL,kondisi geografis,Kondisi Iklim dan Nilai ekonomis.
    Bangsa Indonesia sudah sepatutnya membangun kemampuan pertahanan dengan memaksimal potensi yang ada dan kemampuan yang dimiliki oleh bangsa sendiri,pengembangan balon udara untuk TNI AL tidaklah sulit seperti mengembangkan pesawat tempur,seharusnya TNI AL melakukan kerjasama dengan produsen senjata,pesawat didalam negri seperti pindad,PT Dirgantara,Lapan dan beberapa lembaga dalam negri termasuk Univesitas yang memiliki sdm untuk melakukan pengembangan secara mandiri.
Langkah lain yaitu menggandeng atau bekerja sama dengan Negara yang memiliki atau telah melakukan uji coba teknologi balon udara modern untuk kepentingan militer,pendanaan harusnya transpran dengan kontrak kerjasama seperti TOT yang jelas sehingga Indonesia memiliki hak memproduksi dan mengembangan teknologi balon udara hasil dari kerjasama tersebut,pada beberapa kasus Negara selalu kedua selalu kalah atau dirugikan akibat kurangnya keterbukaan antara pemerintah yang melakukan kerjasama dalam membangun alutsista militer, di sisi lain kerjasama dengan melibatkan pihak ke dua yaitu Negara yang memiliki technology lebih maju  akan mempercepat proses penguasaan technology jika sesuai dengan apa yang telah di sepakati oleh kedua Negara.
Penelitian lebih lanjut pengunaan balon udara dengan menggabungkan technology ucav yang telah dimiliki saat ini sehingga dapat dibuat untuk mendukung tugas TNI-AL.dengan menggabungkan balon udara modern dengan system yang dimiliki UCAV, bahaya pengunaan pada balon udara akan semakin berkurang karena memungkinkan balon udara dapat di kendalikan seperti teknologi UCAV tanpa harus menempatkan awak pada balon udara.
Mempertimbangakan pengunaan Remote control (RC) airships,dimana jenis sistem udara tak berawak (UAS,) ini kadang-kadang digunakan untuk tujuan komersial seperti iklan dan video yang membutuhkan tampilan atau pengambilan udara,beberapa fungsi lain seperti fotografi serta tujuan untuk rekreasi.balon udara modern sangat umum sebagai mekanisme iklan di stadion dan dapat difungsikan pada kepentingan militer.
Rancangan balon udara seharusnya memiliki fungsi dan tugas dengan waktu pengoprasian lebih lama dari pesawat intai maupun kapal perang sehingga dalam rancangan awal sebaiknya mempertimbangan sebagai pertahanan divensif,Mampu mengudara dalam waktu yang lama dan mampu menempuh jarak yang jauh. Penggunaan material dan rancangan balon udara modern mempertimbangkan beberapa factor yaitu:

Material Airship
  • Ringan dan kuat
  • Tahan terdapat suhu panas maupun dingin
  • Mudah dibentuk
  • Dapat diproduksi didalam negri
  • Hemat Biaya

Bentuk dan Kontruksi Airship
  • Tahan terhadap tekanan tinggi
  • Tahan terhadap perubahan cuaca di Indonesia
  • Mudah dalam perawatan
  • Memiliki usia yang panjang dalam penggunaan
  • Mudah dalam penerbangan(manuver)

(Gambar diambil dari Google)

Tipe Airship yang dirancang agar dapat mendarat di tanah tanpa bantuan truk maupun menara sebagai tambatan di landasan.

(Gambar diambil dari Google)

Tipe airship yang dirancang dengan model pendaratan yang masih mengikuti Zeppelin lama,dimana pendaratan masih menggunakan bantuan Truk atau tower sebagai penambat dilandasan.

2.Landasan Teori
Suatu kapal udara dapat terangkat / mengapung di udara karena adanya gaya angkat yang diperoleh dari gas (umumnya helium) yang diisikan ke dalam envelope Airship tersebut. Untuk menghasilkan gerakan maju di sini diperlukan 2 (dua) buah engine, yang sekaligus berfungsi juga untuk melakukan pengendalian gerakan naik, turun dan jelajah.

Besarnya MTOW (Maximum Take-Off Weight) dari Airship dapat dihitung dari berat udara yang dipindahkan oleh Airship tersebut, dan dapat ditulis sebagai : 1

MTOW= rud . Vol. g (Newton) (II.2-1)
di mana:
Vol= Volume envelop Airship (m3) g = gravitasi (m/det2)
rud = pud / (Rud.Tud) (kg/m3)
Rud= R / Mud (J/kgoK)
R = konstanta gas universal
Mud= berat molekul udara
Tud = To – h.B (oK)
B = faktor penurunan temperature
h = ketinggian tempat dari permukaan laut (sea level)
(Pa) (II.2-2)

Dengan asumsi Tgas = Tud, berat gas yang diisikan ke dalam Airship dapat dihitung sebagai :
Wgas= Volgas .rgas g (Newton) (II.2-3)
di mana :
Volgas= Volume gas yang diisikan ke dalam Airship (m3)
(kg/m3) (II.2-4)
(J/kgoK) (II.2-5)
Besarnya harga W (Wempty + payload) dapat dihitung sebagai :
W = MTOW-Wgas (Newton) (II.2-6)
(Sumber: balitbang.kemhan)

3.Bagian balon udara modern(airship)
Gondola
Pada balon udara modern saat ini bagian dari gondola dapat dirancang bahan komposit dibuat dengan material yang ringan dan kuat,tahan korosi,tahan terhadap perubahan cuaca material yang digunakan bisanya seperti almunium atau bahan komposit. Sehingga penggunaan material tersebut dapat mengurangi beban dari balon Airship, Gondola dirancang untuk menampung cokpit pilot dalam menerbangkan airship, penumpang(untuk sipil), Barang(transportasi kargo), Penyimpanan sel gas helium, Bahan bakar, Radar&kamera pengintai(untuk militer).
(Gambar diambil dari Google image)
(Gambar diambil dari Google image)

Badan kapal
    Badan kapal pada airship terbagi menjadi dua yaitu badan kapal kaku dan semi kaku dimana kedua kontruksi airship menggunakan bahan ringan dan kuat,badan kapal pada airship digunakan untuk menampung gas helium yang akan membuat kapal naik karena lebih ringan dari udara bahan yang digunakan saat ini terbuat dari:
Contoh Badan airship semi kaku (Gambar diambil dari Google image)
(Gambar diambil dari Google image)

1. Bahan
http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/img/nt/material_inside.jpg
Material Airship pada saat ini terbuat dari jenis dan baru yang telah dikembangkan , senyawa jauh lebih ringan yang terdiri dari polyurethane, polyester dan Kevlar seperti bahan yang disebut Tedlar.

2. Cat
http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/img/nt/paint.png
Formulasi cat khusus untuk Airship diterapkan menggunakan proses aplikasi unik berbasis laser untuk membuat tampilan yang lebih baik.

3. Seal
http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/img/nt/envelope_seam.jpg
Untuk memastikan retensi helium, dan melindungi terhadap sinar ultraviolet, polusi dan pecah,  berbentuk material yang diamankan menggunakan ruang/skat &teknologi anti panas.

4. Ballonet, Valve & Blower
http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/img/nt/ballonet.jpg
Kantong udara Ballonet dalam amplop mempertahankan bentuk yang sempurna dan membantu dengan trim dan distribusi berat airship, sedangkan katup udara dan blower memungkinkan pilot untuk membuang dan menambah udara bila diperlukan pada badan airship.

5. Ballast
http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/img/nt/ballast.jpg
Ballast air yang baru – yang dapat menampung hingga 185 galon, atau sekitar £ 1.385, air - memungkinkan pilot untuk mengurangi berat badan airship tanpa membahayakan kru bahkan saat airship dalam penerbangan.



Mesin & Baling-baling
Mesin & baling-baling digunakan untuk memberikan daya dorong dan mengarahkan Airship dalam penerbangan, Mesin yang digunakan hampir serupa dengan mesin pesawat terbang yaitu Mesin turboprop dimana mesin ditempatkan disamping maupun dibelakang badan airship.




Sirip
Sirip merupakan bagian dari rigid Airship yang strukturnya terbuat dari material campuran,untuk pelapisan struktur sirip biasanya digunakan bahan seperti monokote film yang diperkuat dengan perekatan sehingga sirip dapat berfungsi baik.


4.Kesedian material pembuatan Airship dalam negri
Produksi Helium Indonesia
Saat ini produksi helium sebagai bahan bakar untuk menerbangkan balon udara modern didalam negri belum dapat terpenuhi sehingga kebutuhan helium masih di import dari luar negri. Helium memiliki banyak fungsi dalam industry termasuk  penggunaan dalam industry militer, seperti pesawat, Kapal.
Dengan hal ini pembangunan sarana penunjang untuk pemenuhan kebutuhan helium dalam negri,hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama sehingga terbentuk suatu rantai produksi dari hulu hingga hilir.kebutuhan helium di Indone sia dengan kebutuhan berkisar 3.000 – 4.000 botol per bulan (1 botol = 6 m3) yang masih mengandalkan impor asal AS.
Saat ini salah satu pemasok helium dalam negri adalah perusahaan Samator Group, salah satu perusahaan gas industri terbesar di Indonesia yang mempunyai jaringan distribusi terluas di setiap kota-kota besar di seluruh Indonesia seperti di Pulau Sumatra, Jawa - Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Samator Group memiliki beberapa pabrik dan Filling station pengisian yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia untuk semua jenis gas industri dan gas medis seperti : Gas Oksigen, Gas Nitrogen , Gas Argon, Gas Karbondioksida ( CO2) , Gas Hidrogen , Gas Acetylene, Gas Helium, Gas Propane, Gas Sulfur Hexafluoride, Dry Ice, Gas Sulfur dioxide, Mixgas ( gas campur) , Amoniak, Gas Ethylene, Gas Ethylene Oxide, Gas Karbon monoksida, Gas Argon Methane ( P10) , Gas Methane, specialty gas, high purity gas, ultra high purity gas, LPG ( distributor) .
Gas industri tersebut juga tersedia dalam bentuk gas dan dalam bentuk liquid ( cairan ) seperti Liquid oksigen, nitrogen, argon, karbondioksida, Helium.
Saat ini Samator Group menjalin kerja sama dengan Taiyo Nippon Sanso Corporation, Jepang, dan National Oxygen, Singapura, memproduksi helium dan gas kalibrasi di Jawa Barat yang didukung dana investasi US$6 juta. Kerja sama ketiga pihak dikukuhkan dengan membentuk perusahaan PT Samator Taiyo Nippon Sanso, dimana komposisi kepemilikan saham antara Samator, Taiyo Nippon dan National Oxygen berbanding 50% : 33,33% dan 16,67%.
Sasaran utama pemasaran helium adalah industri otomotif yang banyak berlokasi di Jawa Barat. Selain itu, ketiga perusahaan juga memproduksi gas kalibrasi dan CNG mix gas yang banyak dibutuhkan industri manufaktur.
Kerja sama yang dibangun bukan hanya di bidang pemasaran helium di tingkat nasional, akan tetapi juga dilakukan alih teknologi (dari National Oxygen dan Taiyo Nippon kepada Samator). Nilai investasi tahap awal US$6 juta dan akan terus berkembang, pemrosesan helium akan dimulai akhir tahun 2013 dengan kapasitas 5.000 botol per bulan (1 botol = 6 m3). Kegiatan tersebut dilakukan di salah satu fasilitas produksi milik Samator di Jawa Barat, karena industri otomotif banyak terdapat di provinsi tersebut.Helium diperlukan berbagai jenis industri antara lain bidang otomotif, galangan kapal dan pengelasan, yang berfungsi menggantikan acetylin/karbit (yang menimbulkan polusi).
Samator yang berkantor pusat di Surabaya dan telah beroperasi sejak 1979 merupakan produsen gas industri seperti oxygen, nitrogen, argon, hydrogen, carbon dioxide, nitrous oxide dan lainnya lagi. Perusahaan tersebut mengoperasikan 46 unit produksi dari Lhokseumawe hingga Sorong, Papua. Selain itu memiliki 100 unit depo gas industri di seluruh Indonesia guna memasok ke pelanggan industri serta rumah sakit.dengan memiliki jaringan distribusi yang luas, maka Taiyo Nippon (perusahaan gas industri terkemuka di Jepang) menggandeng perusahaan Samator Group guna memproduksi helium di Indonesia,”
Saat Ini National Oxygen menyampaikan jika pihaknya akan berperan untuk mentransfer teknologi produksi helium dan gas kalibrasi, sesuai kesepakatan ketiga pihak.Hasil kerja sama produksi juga akan mendistribusikan helium dan gas kalibrasi ke Singapura dengan memanfaatkan hasil pemrosesan di Batam, karena Samator memiliki unit produksi di Batam.

Produksi Alumunium Indonesia
Saat ini Indonesia memiliki produksi almunimum dalam negri yang semakin meningkat,almunium merupakan bahan yang dapat digunakan untuk bahan kontruksi dari balon udara modern dimana almunium memiliki banyak keunggulan seperti kuat ringan dan mudah dibentuk.

Sifat Alumunium
  • Berat Aluminium,Alumunium memiliki densitas yang rendah hanya sepertiga dari kepadatan atau densitas dari logam baja. Densitas logam ini hanya 2,7 g/cm3 atau kalau dikonversikan ke kg/m3 menjadi 2.700 kg/m3. Kepadatan yang relatif kecil membuatnya ringan tapi sama sekali tidak mengurangi kekuatannya.
  • Kekuatan Alumunium,Berbagai paduan logam alumunium memiliki kekuatan tarik antara 70 hingga 700 mega pascal.  Kekuatan yang sangat besar. Sifat alumunium ini unik tidak seperti baja. Pada suhu rendah baja akan cenderung rapuh tapi sebaliknya dengan alumunium. Pada suhu rendah kekuatannya akan meningkat dan pada suhu tinggi malah menurun.
  • Pemuaian Linier,Jika dibandingkan dengan logam lain alumunium punya koefisien ekspansi linier yang relatif besar.
  • Tahan Karat (Korosi),Alumunium bereakasi dengan oksigen di udara membentuk lapisan oksida tipis yang ampuh melindungi badan logam dari korosi
  • Non Magnetik,Alumunium adalah bahan nonmagnetik. Karena sifatnya ini maka alumunium sering digunakan sebagai alat dalam perangkat X-ray yang menggunakan magnet.
  • Tidak Beracun,Logam alumunium punya sifat tidak beracun sama sekali. Ia berada pada urutan ketiga setelah oksigen dan silikon unsur yang paling banyak di kerak bumi. Beberapa senyawa alumunium juga secara alami terbentuk dalam makanan yang kita konsumsi setiap hari.

Salah satu produsen alumunium di dalam negri adalah PT Ilanium yang dapat memasok almunium sebagai bahan kontruksi airship.

Pelapis Badan Airship
Dengan perkembangan teknology dan ilmu pengetahuan, pelapis badan airship mulai mengalami peningkatan dalam segi kualitas sehingga memiliki banyak keunggulan dibandingkan beberapa dekade yang lalu, bahan yang dapat digunakan adalah seperti campuran dari  polyurethane, polyester, keplar.Bahan yang digunakan tersebut belum dapat di produksi didalam negri dan masih menggandalkan import dari beberapa Negara.

5.Potensi kerjasama dalam Negri
Untuk mewujudkan pengembangan balon udara modern(airship) membutuhkan sumber daya manusia dan technology dimana setiap model dari balon udara modern dirancang dan diproduksi didalam negri dengan melakukan kerjasama dengan perusahaaan yang telah menguasai technology yang dibutuhkan dalam pengembangan balon udara modern. TNI AL memiliki produsen persenjataan dalam negri yang  menjadi penyuplai alutsista yang digunakan seperti kapal,pesawat,senjata serbu ringan dan berat.dengan tuntutan dan kebutuhan pada saat ini TNI AL terus meningkatkan kerjasama dalam pengembangan bersama produsen senjata dalam negri seperti  PT.DI, Lapan, Lipi.
Saat ini Indonesia telah memiliki produsen pesawat dalam negri seperti PT Dirgantara Indonesia yang memiliki kemampuan dalam merancang sebuah kontruksi badan pesawat sehingga dapat mendukung untuk pengembangan badan dari airship.beberapa technology yang telah dikuasai oleh PT Dirgantara indonesia antara lain:
Engineering Services, Information and Communication Technology, Simulation System, System Integration, Training and Laboratory System

(Gambar diambil dari situs PT Dirgantara Indonesia)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. 4 bidang utama LAPAN yakni penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan kebijakan dirgantara,Lapan salah satu lembaga antariksa nasional yang telah memiliki pengalaman dalam penelitian dan teknologi, termasuk dalam pengembangan ucav dimana teknologi seperti ucav dapat diterapkan pada balon udara modern. Lapan telah melakukan kajian ilmiah seperti rancangan Kapal udara(airship) untuk video monitoring dari udara oleh Sugi armadji HPS.Robertus HeruT, dan beberapa peneliti pusat wahana teknologi dirgantara.
LAPAN sedang mengembangkan Surveillance Aircraft (LSA),LSA merupakan hasil kerjasama antara LAPAN dengan PTDI dengan bantuan teknis dari Universitas Teknik Berlin (TUB) pada tahun 2012. LSA merupakan sebuah armada pesawat pengamat yang dapat diisi oleh 2 orang. Tipe awal, LSA-01, sedang dirancang dan diujicobakan di Jerman. LSA-01 merupakan pesawat yang dapat mendarat di darat maupun di perairan. Penelitian lainnya adalah LAPAN Surveillance UAV (LSU),LSU merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 Kg, dilaksanakan sebagai tahap awal realisasi pesawat tanpa awak untuk keperluan Airborne Remote Sensing.

Photo diambil dari jakartagreater.com

LSU digunakan untuk keperluan mitigasi bencana, monitoring wilayah rawan bencana, serta pengambilan data satelit.Tipe LSU yang saat ini beroperasi adalam tipe LSU-02 dan LSU-03.teknologi yang telah dikuasai oleh Lapan dapat mendukung dalam membuat airship modern untuk kepentingan TNI angkatan Laut.
    Lipi telah mampu mengembangkan radar untuk kepentingan sipil dan militer untuk memenuhi kebutuhan dalam negri. Lembaga Ilmu Pengetahuan indonesia (LIPI) mengembangkan radar pengawas pantai secara mandiri. Proyek penelitian yang dimulai sejak pertengahan tahun 2006 ini diharapkan dapat menghasilkan prototip radar siap pakai pada pertengahan tahun 2008.

Gambar diambil dari m.okezone.com

Pengembangan radar ini merupakan hasil kerja sama Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) dan International Research Centre for Telecommunications-transmission and Radar Technical University (IRCTR-TU) Delft, Belanda. LIPI bertanggung jawab untuk membuat bagian hardware yang terdiri dari rangka, penerima sinyal, dan antena radar. Sedangkan desainnya dirancang TU Delft.
Pada tahap pertama akan dilakukan perancangan antena yang dilakukan para peneliti dari LIPI dan TU Delft Belanda. Perancangan dan realisasi bagian pengolah citra radar termasuk display unit dilakukan antara tahun 2007 hingga 2008. Sementara itu, integrasi sistem radar dan pengujian lapangan serta penyempurnaan diharapkan selesai pada tahun 2008. dengan teknologi yang telah dikuasai dan pengalaman yang dalam penelitian oleh Lipi memungkinkan pengembangan jenis radar yang dapat di gunakan pada airship untuk memantau Laut dari udara.

Area Penelitian LIPI yang berkaitan pengembangan airship
  • Pertahanan dan keamanan
  • IT, telekomunikasi dan elektronik
  • Radar pengawasan
  • Baterai Lithium
  • Advanced Material dan Nanoteknologi
  • Penginderaan jauh

6.Potensi kerjasama dengan negara lain
Seperti telah di bahas sebelumnya, dibeberapa Negara balon udara modern telah digunakan sebagai salah satu alutsista militer untuk membantu pengawasan laut maupun udara dari segala jenis ancaman.
Kerjasama pengembangan alutsista yang dibutuhkan TNI dimana pemerintah ikut dan terlibat dengan melakukan pendanaan dan penelitian bersama negara lain sebagai patner, sehingga kerjasama dapat menekan biaya produksi maupun pengembangan termasuk mempercepat penelitian dan alih teknologi, contoh adalah kerjasama pembuatan pesawat tempur KFX dengan korea. Dalam kerjasama pengembangan airship sebagai alutsista pertahanan yang digunakan TNI seharusnya memulai kerjasama dengan Negara yang telah menguasai teknologi dalam mengembangkan Airship termasuk transparasi dalam teknologi.

Potensi kejasama antar Negara untuk pengembangan Airship:

  • Salah satu Negara yang sedang mengembangkan penggunaan airship untuk militer adalah Amerika serikat dimana militer Negara tersebut sedang mengembangkan penggunaan airship untuk pertahanan udara mereka dari ancaman rudal balistik. Airship yang dibuat khusus dengan pendaratan seperti sebuah helly, dimana airship tidak membutuhkan sebuah menara dalam pendaratan dilandasan. Long Endurance Multi Intelligence Vehicle (LEMV). Memiliki panjang 300 kaki dan tinggi 70 kaki. Badan pesawat terbuat dari komposit serat karbon. Sebagai penggeraknya menggunakan beberapa propeller yang terpasang pada sisi lambung pesawat. Menurut situs resmi Northrop Grumman, LEMV bisa melaju dengan kecepatan 30 knot hingga 80 knot dan mampu terbang hingga ketinggian 30.000 kaki selama 21 hari non-stop.
    Oleh militer AS, LEMV akan digunakan untuk kebutuhan misi ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance). Pada Juni 2010 lalu militer AS telah memberikan kontrak senilai USD$ 517 juta kepada Northrop Grumman untuk pengadaan kapal udara ini.Alan Metzger, Direktur Program Airship di Northrop Grumman mengatakan kepada majalah The Engineer, bahwa LEMV harus mampu membawa kargo hingga seberat 2.500 pon dan mampu beroperasi di udara selama tiga minggu.Perusahaan amerika mengembangkan prototip lain yang disebut “Dragon Dream” dan telah menyelesaikan pengujian teknologi demonstran penerbangan, dan sedang berusaha mendapatkan sertifikasi FAA dalam waktu tiga tahun. Dua varian yang sedang dikembangkan yakni ML866 dengan daya angkut 66 ton dan ML868 dengan kemampuan angkut dan 250 ton. Dan Worldwide Aeros Corp berencana mengembangkan empat ML866 dan 18 ML868 pada awal produksi.

  • Rusia yang sejak 2011 mengembangkan airship(nirawak) DP 29 & DP 27 yang di gunakan untuk kepentingan militer Rusia, DP 29 yang sedang dikembangkan oleh departemen pertahanan Rusia mampu terbang dengan ketinggian 3300 kaki dengan membawa beban 10 kg dan terbang secara independen selama tiga jam,DP 29 diproduksi untuk pertama kali oleh biro desain Dolgoprudny dan menjalani tes uji terbang dilapangan terbang khusus di kota kirzhach. Selama pengujian DP 29 secara manual dan otomatis,termasuk menguji simulasi interaksi untuk menghitung kesiapan airship dalam operasional penerbangan.DP 29 dirancang untuk pengintaian dan patroli karena mampu terbang di daerah tertentu dengan rentang waktu yang cukup lama.untuk lebih lanjut kemampuan airship dapat digunakan untuk kepentingan mengatur komunikasi radio jarak jauh termasuk digunakan sebagai stasiun radar pertahanan rudal Rusia. Biro Desain Automatics Dolgoprudny telah membuat airships tak berawak sebelumnya. Secara khusus, biro dilakukan penerbangan demonstrasi dari DP-27 Anyuta robotized airship berbentuk cakram pada tahun 2011. Militer Rusia menyampaikan ketertarikanya pada airship DP 27 Anyunya untuk digunakan sebagai pengintaian karena modelnya yang seperti piring terbang.
Uji coba DP 29(Gambar diambil dari Google)
DP 27 dalam penerbangan(Gambar diambil dari Google)

Saat ini teknologi aeronotical seperti DP 27 belum digunakan dimiliter manapun, Rosatom telah membuat pesanan untuk Airship berdiameter 50 meter dan tak berawak untuk pengintaian yang serupa dengan desain DP 27. Menurut Direktur Jenderal FSUE "Dolgoprudnenskoye KB sistem" Victor Golubyatnikova, bentuk dari pesawat untuk tidak terlihat seperti UFO, untuk melakukan manuver yang lebih baik dan mengurangi dampak angin terhadap airship.
Airship yang baru akan memiliki Kemampuan terbang di ketinggian hingga 5 ribu meter, kecepatan terbang 100km/jam dan kemapuan jarak tempuh hingga 800 km. Perangkat airship dp 27 akan memiliki mesin 4 turbo prop, kapasitas diperkiraan mencapai 400 hp , DP 27 akan melengkapi peralatan yang memungkinkan operator akan dapat mengontrol penerbangan DP 27  pada jarak 100 km dari airship.

7.Potensi Pembelian dan transfer of technology
Untuk mempercepat penggunaan balon udara modern(airship) dapat dengan melakukan pengadaan dengan melakukan kontrak pembelian beserta transfer of technology(TOT) dari Negara maupun perusahaan luar negri yang telah menguasai teknologi Balon udara modern, salah satu perusahaan yang memproduksi dan mengembangkan balon udara modern adalah
Zeppelin luftschifftechnik dimana perusahaan baru kembali dibuka di jerman dan memproduksi zeppelin NT yang telah digunakan untuk transportasi maupun wisata udara.
Lockheed martin adalah perusahaan yang mengembangkan Airship TARS aerostat 420.Tethered Aerostat Radar Sistem  adalah airship yang dikembangkan untuk pengawasan system tingkat rendah yang menggunakan aerostats yang telah   ditambatkan  radar  pada platform. Sistem lain yang serupa  adalah EL / M-2083.


Sistem
Aerostats adalah airship yang mengunakan helium, dan dapat terbang hingga ketinggian 15.000 kaki (4.600 m), airship ditambatkan pada tanah dengan kabel tunggal. Airship  jenis ini dengan ukuran besar dapat mengangkat muatan hingga 1000 kg, Aerostat terdiri dari empat bagian utama: lambung dan sirip, kaca depan dan radar platform udara generator listrik, dan tali baja untuk menambatkan.
Lambung aerostat berisi dua bagian yang dipisahkan oleh partisi kain gas-ketat. Ruang atas diisi dengan helium dan menyediakan kemampuan lifting aerostat tersebut. Ruang bawah lambung adalah kompartemen udara bertekanan. Lambung ini dibangun dari bahan berlapis polyurethane kain Tedlar ringan. Mesin udara menggerakkan generator, yang disediakan oleh tangki bahan bakar diesel 100-galon.

Operasi
Operator meluncurkan aerostat dari landasan peluncuran berisi sistem mooring fixed atau mobile. Sistem tambat berisi winch besar dengan 25.000 kaki (7.600 m) kabel tether. Ketersediaan operasional umumnya hanya dibatasi oleh cuaca (standar 60 persen) dan downtime pemeliharaan rutin. Para aerostats stabil dalam angin di bawah 65 knot (120 km / h). Aerostat dan ketersediaan peralatan rata-rata lebih dari 98 persen seluruh sistem. Untuk alasan keamanan dan keselamatan, ruang udara di sekitar lokasi aerostat Angkatan Udara dibatasi untuk radius setidaknya dua sampai tiga mil dan ketinggian hingga 15.000 kaki (4.600 m).

Misi
Misi utama adalah untuk menyediakan kemampuan  pengawasan dengan bantuan radar di sepanjang perbatasan laut.
Sejarah
Para aerostats pertama ditugaskan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat pada bulan Desember 1980 di Cudjoe Key , Florida. Selama tahun 1980, yang US Customs Service dioperasikan jaringan aerostats untuk membantu perdagangan narkoba ilegal kontra. . Situs pertama mereka dibangun di High Rock, Grand Bahama Island, pada tahun 1984. Situs kedua dibangun di Fort Huachuca, Arizona, pada tahun 1986. Sebelum tahun 1992, tiga lembaga dioperasikan jaringan TARS: Angkatan Udara, US Customs Service dan US Coast Guard. Kongres pada tahun 1992 dipindahkan pengelolaan sistem untuk Departemen Pertahanan, dengan Angkatan Udara sebagai agen eksekutif. Di bawah manajemen Angkatan Udara, melalui konsolidasi kontrak dan sistem standardisasi, biaya operasi dan pemeliharaan per situs berkurang dari $ 6 juta pada tahun fiskal 1992 menjadi $ 3,5 juta pada tahun 2007.Namun Pengendalian Anggaran Act tahun 2011 memangkas dana untuk Air Force, yang mencoba untuk menutup proyek. Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengambil proyek dan pendanaan untuk tahun 2014.

Data teknis dan operasional
Fungsi utama: Low-level,diteksi radar; deteksi pesawat
Volume: 275.000 dan 420.000 kaki kubik (12.000 m 3)
Panjang tali: 25.000 kaki (7.600 m)
Payload Berat: 1,200-2,200 pound
Maksimum Deteksi Range: 200 mil

8.Perbandingan Airship dan Pesawat
Jumlah kecelakaan airship
Jumlah kecelakaan Balon udara modern (airship) yang digunakan oleh kepentingan sipil dan militer pada rentan waktu 2 Mei 1902-29 Januari 1947 berjumlah 59 kecelakaan,dengan berbagai kasus dan penyebab kecelakaan.

Jumlah kecelakaan Balon udara modern (airship) yang digunakan oleh kepentingan sipil dan militer setelah perang dunia kedua,1959-2014

  1. 14 Mei 1959: US Navy ZPG-2 crash ke atap hanggar selama kabut tebal di Lakehurst, New Jersey menewaskan satu orang dan melukai 17.
  2. 6 Juli 1960: US Navy ZPG-3W jatuh ke laut lepas New Jersey. 18 dari 21 awak tewas.
  3. 8 Oktober 1980: The 170-kaki EA-1 Jordache balon udara, N5499A, disewakan oleh Jordache Enterprises Co, crash di Naval Air Station Teknik Lakehurst , New Jersey pada penerbangan perdananya. Dengan 0815 jam. peluncuran, dan flightplan ke Teterboro dan dari situ ke Manhattan pemotretan, pesawat itu, terbebani dengan emas dan cat merah anggur, mencapai 600 meter ketinggian sebelum memulai hak direncanakan turun gilirannya, dengan percontohan James Buza, 40, membuat "dikendalikan keturunan "ke tempat pembuangan sampah, impaling balon udara di atas pohon pinus, turun hanya seperempat mil dari situs dari Hindenburg 's 1937 kematian. Buza, satu-satunya awak, tidak terluka. [18] Menurut NTSB laporan, penyebabnya adalah desain miskin. Pilot juga memiliki nol jam pengalaman dalam jenis.
  4. 1 Juli 1986: The eksperimental Helistat 97-34J crash di Naval Air Station Teknik Lakehurst di Lakehurst, New Jersey selama penerbangan uji, menewaskan satu.
  5. 4 Juli 1993: US LTA 138S airship Bigfoot, yang menanggung logo Pizza Hut jatuh di atas bangunan di Manhattan. Penyebabnya termasuk standar FAA memadai menurut laporan NTSB.
  6. Mei 1995: The Goodyear balon udara GZ-20 Eagle, nomor ekor N10A, mengalami insiden deflasi, ketika balon udara menghantam tanah dekat Carson, California, situs mooring sementara tak berawak. Balon udara ini diperbaiki dan dinamai kembali sebagai Eagle N2A. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
  7. 1 Juli 1998: Icarus Pesawat Inc / Amerika Blimp Perusahaan ABC-A-60, N760AB, mengalami downdraft parah pada posisi pesawat Williamsport, Pennsylvania ke Youngstown, Ohio , dan rusak secara substansial ketika berdampak pohon di 1.105 jam. selama keturunan yang tidak terkendali ~ delapan mil (~ 13 km) BL dari Piper Memorial, dekat Lock Haven, Pennsylvania . Setelah ditiup dari puncak pohon ke puncak pohon selama sekitar sepuluh menit, gondola menetap di pohon sekitar 40 kaki (12 m) di udara dan dua pilot keluar terluka dan menuruni pohon. Beberapa lima belas menit kemudian pesawat itu ditiup lain 900 kaki (275 m) sebelum datang untuk beristirahat.
  8. 28 Oktober 1999: The Goodyear balon udara GZ-22 "Spirit of Akron", N4A, jatuh di Suffield Township, Ohio , ketika tiba-tiba memasuki berbelok ke kiri tidak terkendali dan mulai turun. Pilot dan teknisi di kapal hanya menerima luka ringan ketika balon udara berdampak dengan pohon-pohon. The NTSB melaporkan penyebab kemungkinan sebagai splines logam benar mengeras pada aktuator kontrol geser dan menyebabkan hilangnya kontrol.
  9. 16 Juni 2005: Sebuah Model GZ-20 Goodyear balon udara bernama Stars and Stripes (N1A), jatuh tidak lama setelah lepas landas di Coral Springs, Florida . Tidak ada yang terluka. Cuaca buruk mungkin menjadi faktor dalam insiden itu.
  10. 26 September 2006: The Hood balon udara, seorang Amerika Blimp Perusahaan A-60 , menabrak daerah berhutan dari Manchester-by-the-Sea, Massachusetts . Pesawat itu meninggalkan Beverly Municipal Airport sekitar 1.215 jam. Tak lama setelah itu, pilot mulai mengalami masalah, dan ia mencoba untuk mendarat di Singing Beach, melainkan terjebak di beberapa pohon di dekat Brookwood Road. Pilot tidak terluka.
  11. 14 Juni 2011: Sebuah Goodyear Blimp dioperasikan oleh The Lightship Grup di Reichelsheim (Wetterau) ., Jerman terbakar dan jatuh, mengakibatkan kematian Michael Nerandzic, seorang pilot berpengalaman yang-menit terakhir tindakan menyelamatkan nyawa tiga penumpangnya
  12. 14 Agustus 2011: Hangar-1 balon udara yang dioperasikan oleh The Lightship Grup melepaskan diri dari mooring di Worthington, Ohio, kecelakaan mendarat di halaman. Tidak ada luka dan korban jiwa.
  13. 4 Mei 2012: Sebuah balon udara mata-mata Israel jatuh.
(Sumber Wikipedia)

Jumlah kecelakaan pesawat terbang
Jumlah kecelakaan pesawat,data hanya mencantumkan priode 1999-2013 dengan jumlah yang jauh diatas kecelakaan airship.
Tahun
Jumlah Kematian(Manusia)
Jumlah Kecelakaan Pesawat
2013
265
138
2012
794
119
2011
828
117
2010
1.115
130
2009
1.103
122
2008
884
156
2007
971
147
2006
1.294
166
2005
1,459
185
2004
771
172
2003
1.230
199
2002
1.413
185
2001
4.140
200
2000
1.582
189
1999
1.138
211

Korban Kecelakaan Udara Diposkan Acro direkam 1918-2009
Korban kecelakaan udara direkam oleh ACRO 1918-2009
Insiden Kecelakaan Udara Diposkan Acro direkam 1918-2009
Insiden kecelakaan udara direkam oleh ACRO 1918-2009
(Sumber Wikipedia)

Perbandingan kecelakaan antara airship dan pesawat dapat dilihat dengan membandingkan data yang di peroleh diatas,dimana jumlah kecelakaan pesawat selama satu tahun rata-rata lebih banyak dari jumlah total kecelakaan airship sejak tahun 1900 yang berjumlah kurang-lebih 95 kecelakaan.

9.Biaya Opersional
Salah satu keuntungan menggunakan Airship untuk mengawasi laut bila dibandingkan dengan kapal terbang biasa atau helikopter adalah Airship mampu beroperasi lebih lama di angkasa jika dibandingkan dengan pesawat maupun helikopter.biaya operasional airship berbeda pada setiap modelnya hal ini tergantung pada desain, ketinggian pengoperasian, sel gas yang digunakan seperti helium atau hydrogen.

  • Untuk terbang selama 16 jam pada ketinggian 914 meter, Skyship 600 cuma membutuhkan 38 liter bahan bakar untuk tiap jam.Bandingkan dengan pesawat patroli maritim P3 Orion yang digunakan Angkatan Laut Amerika, yang membakar 2.270-2.650 liter bahan bakar per jam. Pesawat tersebut hanya bisa terbang dalam misi singkat karena besarnya biaya opersional.
  • biaya operasional LEMV jauh lebih murah dibanding pesawat konvensional untuk keperluan yang sama. Selama tiga minggu terbang, LEMV hanya membutuhkan 3.500 galon bahan bakar.
  • Penggunaan Airship pada militer singapura sebagai alutsista pengawasan wilayah laut akan menghemat biaya hingga $23 juta/tahun.

Perbandingan harga Airship dan Pesawat maritime,Helikopter

Harga pesawat maritime per unit
  • Harga CN 235 perunit produksi PT dirgantara Indonesia sekitar $10 juta per unit(2014)
  • Harga pesawat CASA C-212 $8.000.000 Juta per unit
  • Harga pesawat C-295M $28 juta per unit (2014)
  • Harga pesawat Bombardier Dash 8 or Q-Series $13-$35 juta per unit(2014)
  • Harga Boeing P-8 Poseidon harga $245 juta per unit(2014)
Harga helikopter per unit
  • Harga helikopter Eurocopter AS565 Panther 9.400.000 EUR per unit (2003)
  • Harga helikopter NBO-105 $1.86 million (1991)
  • Harga helikopter Bell 412  $9.000.000 juta per unit
  • Harga helikopter Eurocopter (now Airbus Helicopters) AS332 Super Puma $15.5 juta(2006)
Harga Airship/unit per unit
  • Harga Zeppelin NT dengan kisaran $8.5-15 juta per unit(2014)
  • Harga Airship militer Thailand dengan kisaran $10 juta per unit(2011)
(sumber Wikipedia)

10.Infrastuktur pendukung
Airship maupun pesawat membutuhkan infrastuktur pendukung untuk operasional didarat sebagai landasan maupun hangar perawatan,airship memiliki nilai lebih dalam infrastruktur pendukung seperti landasan dan hangar yang tidak membutuhkan area yang luas.
Airship dapat terbang dan mendarat pada landasan yang tidak terlalu luas karena airship dapat terbang Vertikal bahkan dengan landasan tak resmi seperti tanah maupun pasir. berbeda dengan pesawat terbang dimana membutuhkan landasan pacu yang panjang dan area yang luas,sehingga airship dapat ditempatkan pada pulau kecil  tanpa perlu membangun landasan pacu yang luas.


Airship tidak memiliki sayap sehingga lebih efisien, beberapa airship dapat ditampung dalam sebuah hangar yang sama seperti hangar pesawat. Berbeda dengan pesawat yang harus menyediakan tempat yang luas karena memiliki bentangan sayap. Contoh dibawah menunjukan photo beberapa Zeppelin NT yang ditampung dalam satu hangar sehingga biaya biaya pembangunan inspratruktur seperti hanggar akan lebih murah.
Beberapa Airship pada sebuah hanggar(gambar diambil dari google Image)
photo dimana airship dikeluarkan dari sebuah hangar dengan bantuan sebuah truk.
Airship dapat buat kempis untuk melakukan perawatan dalam hanggar














VI.Kesimpulan
Hasil dari kajian potensi pengunaan balon udara (airship) sebagai Alutsista TNI Angkatan Laut adalah sebagai berikut:

  • Balon udara modern (airship) dapat digunakan oleh TNI angkatan laut sebagai alutsista dalam mengawasi Laut Indonesia yang luas karena memiliki kemampuan dalam melakukan pengawasan dengan cakupan yang luas hingga radius 200 km tergantung pada kemampuan radar yang digunakan.
  • Balon udara modern (airship) lebih aman dan lebih hemat dalam pengoperasian termasuk biaya pemeliharaan jika dibandingkan dengan pesawat intai maritim,helikopter atau kapal perang.
  • Balon udara modern (airship) dapat terbang menjangkau seluruh pulau Indonesia maupun ditempatkan pada pulau terluar.
  • Balon udara modern (airship) dapat dijadikan alat transfortasi untuk menyuplai Kapal angkatan laut yang sedang beroperasi di laut,maupun menyuplai kebutuhan TNI Angkatan Laut dan masyarakat dipulau terluar.
  • Balon udara modern (airship) dapat dikembangkan bersama Negara Lain yang telah menguasai teknologi airship maupun dalam tahap pengembangan untuk kepentingan militer.
  • Balon udara modern (airship) dapat kembangkan dan diproduksi didalam negri dengan melakukan kerjasama antar departemen, lembaga dan perusahaan dalam negri.termasuk pembelian transfer of technology dari perusahaan asing.

   
















VII.Daftar Pustaka
  • Buku Putih Pertahanan Nasional Indoensia 2008
  • www.tnial.mil.id/Aboutus/TugasTNIAL.aspx
  • Dampak Posistip Dan negatif Internet bagi Militer oleh Hendra nugroho
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Balon_udara_panas
  • http://m.businessweekindonesia.com/article/read/7451/singapura-andalkan-balon-udara
  • http://ddediary.wordpress.com/2013/09/25/luas-laut-indonesia/
  • http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=12180&coid=4&caid=33&gid=3
  • http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/361633/
  • http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_military_ballooning
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Balloon_(aeronautics)
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Zeppelin_NT&usg=ALkJrhhs0TR9_buduHPEpaoWMuVoa670XA
  • Selat Malaka dalam Momentum 2014 PDF,Oleh Abdul Halim
  • http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3659&coid=3&caid=31&gid=3
  • http://id.beritasatu.com/agribusiness/kerugian-akibat-illegal-fishing-capai-rp-100-triliun-per-tahun/82564
  • id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_terluar_Indonesia
  • Balon udara modern (PDF) Yohanes Surya
  • http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-mohamadroh-31759
  • http://sasmini.staff.uns.ac.id/2009/11/03/pengelolaan-dan-pengamanan-pulau-pulau-terluar-indonesia/
  • http://industri.bisnis.com/read/20130829/44/159597/jabar-produksi-gas-kalibrasi-4000-botol-per-bulan
  • http://samatorgas.indonetwork.co.id/samator-gas.htm
  • http://zeppelin-nt.de/en/zeppelin-NT/technology.html
  • http://www.blimpinfo.com/airships/russias-first-unmanned-airship/
  • http://rbth.com/defence/2014/10/14/defense_ministry_enlists_unmanned_dirigibles_to_patrol_russian_skies_40537.html
  • http://survincity.com/2012/06/rosatom-will-have-a-large-unmanned-airship/
  • http://www.dkba.ru/eng/news/2011/09/anyuta-successful-demo-flight/
  • http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_airship_accidents
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Aviation_accidents_and_incidents
  • http://www.goodyearblimp.com/behind-the-scenes/blimp-science.html
  • http://www.chem.hawaii.edu/uham/lift.html
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Lifting_gas
  • http://pena-abad.blogspot.com/2009/05/lipi-kembangkan-radar-pengawas-pantai.html
  • Kompas
  • http://www.tempo.co/read/news/2008/09/18/095136159/Balon-Pengintai-Penyelundup
  • http://balitbang.kemhan.go.id/?q=content/perancangan-kapal-udara-airship-untuk-video-monitoring-dari-udara
  • northropgrumman.com
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Tethered_Aerostat_Radar_System
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Penerbangan_dan_Antariksa_Nasional
  • http://www.jpnn.com/read/2014/12/01/272944/Lautan-Indonesia-Timur-Polos-Tanpa-Deteksi-Dini-

VIII.Daftar Gambar
  • Google Imege
  • Wikipedia
  • www.tnial.mil.id
  • www.goodyearblimp.com
  • http://www.jejaktapak.com/2014/09/06/kebangkitan-airships-iii-militer-siapa-takut/