Dampak Internet Bagi Keamanan Nasional
Oleh:Hendra Nugroho
Daftar isi
I.Tujuan Penulisan
II.Pengumpulan Berita dan informasi
III.Internet
IV.Dampak internet terhadap Keamanan Nasional
- Dampak Positif Intenet
- Dampak Negatif Internet
V.Internet dan Terorisme
VI.Internet dan Militer
VII.Kesimpulan
Ucapan Terima Kasih
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,artikel ini dapat penulis diselesaikan. Penyusunan artikel ini dibuat secara singkat agar membantu dalam memahami perkembangan informasi dalam lingkungan keamanan Negara,dengan cepatnya perkembanganditengah berlangsungnya era globalisasi, dan cepatnya pekembangan informasi Termasuk dalam sejumlah maraknya isu keamanan yang berimplikasi terhadap kehidupan nasional. Oleh karena itu, guna menghadapi sejumlah isu keamanan.artikel ini di susun demi menjaga keutuhan dan keamanan wilayah NKRI, dan melindungi keselamatan bangsa dari setiap ancaman. Dari luar maupun dalam negeri.
I.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini dibuat untuk kepentingan dalam menyikapi setiap perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat terutama dengan mudahnya akses internet didalam dan luar negri. Dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2003 dinyatakan bahwa ancaman invasi atau agresi militer negara lain terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya. Dengan mencermati perkembangan lingkungan keamanan strategis Indonesia pasca-2003, pada saat ini dan dalam beberapa tahun akan datang belum terdapat indikasi suatu ancaman militer konvensional yang mengarah ke wilayah Indonesia. Namun, kondisi yang kondusif ini tidak lalu membuat Indonesia mengabaikan kesiapsiagaannya dalam membangun kemampuan bangsa untuk melindungi NKRI. Oleh karena itu, di sektor pertahanan negara harus terus dipersiapkan dengan memadukan kemampuan pertahanan militer dan nirmiliter untuk menangkal setiap kemungkinan ancaman serta apabila kondisi memaksa, mampu menghadapi segala perubahan situasi. Dinamika interaksi global juga berimplikasi terhadap tantangan keamanan nasional dengan mengemukanya isu-isu keamanan baru yang berdimensi ancaman keamanan lintas negara. Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas ancaman keamanan lintas negara menunjukkan angka yang cukup signifikan dan telah mengancam ketenangan dan kenyamanan hidup manusia. Bagi Indonesia ancaman keamanan lintas negara menjadi salah satu tantangan untuk ditanggulangi secara serius dengan menggunakan pendekatan lintas lembaga, baik secara nirmiliter maupun militer.
Di bidang pertahanan dan keamanan kecenderungan perkembangan global mempengaruhi karakteristik ancaman dengan munculnya isu-isu keamanan baru yang memerlukan penanganan dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan integratif. Isu-isu keamanan tersebut, antara lain, adalah terorisme, ancaman keamanan lintas negara, dan proliferasi senjata pemusnah massal. Munculnya isu-isu keamanan baru tidak terlepas dari globalisasi, Serangan teroris 11 September 2001 telah mengubah paradigma tentang keamanan global. Terorisme menjadi ancaman yang sangat mengemuka sehingga konsep keamanan di setiap negara mengalami perubahan secara mendasar dari konsep lama yang lebih mengedepankan pendekatan konvensional kepada konsep baru yang lebih komprehensif. Nuansa penanganan isu terorisme telah mempengaruhi hubungan antarnegara dengan semakin menguatnya kerja sama di bidang pertahanan yang menempatkan penanganan isu terorisme sebagai agenda utama.
Di bidang penyelenggaraan pertahanan, isu terorisme membawa beberapa implikasi. Sebagai ancaman nyata, terorisme mengancam jiwa manusia dan mengancam kehormatan negara. Sebagai ancaman nyata, terorisme menghadirkan ketidakpastian tentang kapan dan di mana aksi terorisme akan terjadi sehingga menuntut kesiapsiagaan kekuatan nasional untuk menghadapinya. Dalam perspektif pertahanan negara, terorisme menjadi ancaman keselamatan bangsa sehingga menjadi bagian dari tugas dan fungsi pertahanan negara.
Meskipun terorisme menjadi ancaman global, dalam pola penanganannya, masing-masing negara berbeda dalam memilih instrumen negara yang menanganinya. Hal ini sering menjadi problematik dalam penyusunan kebijakan pertahanan karena adanya sensitivitas politik dan hukum di balik penanganan terorisme, terutama dalam penggunaan instrumen militer.
Pengembangan dan penyebaran senjata pemusnah massal juga menjadi salah satu isu keamanan global yang utama. Pengembangan dan penyalahgunaan senjata pembunuh massal, seperti senjata nuklir, biologi, dan kimia, secara langsung atau tidak langsung dapat mengancam keamanan dunia dan menjadi malapetaka yang dahsyat bagi umat manusia dan lingkungan hidup. Adanya sejumlah negara yang memiliki senjata nuklir mendorong kekhawatiran tentang penyalahgunaannya yang dapat mengancam perdamaian dunia. Pada sisi lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat dan mengglobal memudahkan manusia untuk menemukan formula atau cara untuk melakukan proliferasi senjata pemusnah massal. Kemudahan ini dapat pula dimanfaatkan oleh kelompok teroris dan separatis untuk mengembangkan senjata pembunuh massal. Kondisi keamanan global diwarnai oleh meningkatnya intensitas ancaman keamanan asimetris dalam bentuk ancaman keamanan lintas negara. Aksi perompakan, penyelundupan senjata dan bahan peledak, penyelundupan wanita dan anak-anak, imigran gelap, pembalakan liar, pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), perdagangan manusia serta pencurian ikan merupakan bentuk ancaman keamanan lintas negara yang paling menonjol pada dekade terakhir.
Meningkatnya aksi ancaman keamanan lintas negara tersebut telah mempengaruhi kebijakan keamanan global dan pertahanan negara-negara besar yang menempatkan isu-isu tersebut sebagai isu keamanan bersama. Bagi Indonesia ancaman keamanan lintas negara telah sangat merugikan kepentingan nasional sehingga merupakan suatu prioritas untuk ditangani, termasuk bekerja sama dengan sejumlah negara sahabat. Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, klaim tumpang tindih perbatasan di kawasan Laut Cina Selatan tidak terlalu mengemuka pada saat ini. Namun, klaim ini tetap menjadi potensi konflik yang dapat melibatkan beberapa negara.
Selain potensi konflik antarnegara, isu menonjol lain adalah konflik dalam negeri yang berdimensi vertikal dan horizontal, yang masih terjadi di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Ancaman keamanan lintas negara, seperti terorisme, perompakan bersenjata, penangkapan ikan secara ilegal, merupakan isu keamanan kawasan yang sedang mengemuka. Di samping itu, terdapat pula konflik internal yang berbasis SARA, separatisme, dan radikalisme yang anarkis di beberapa negara di kawasan dan sekitarnya. Indonesia berada dalam kawasan yang kondisinya relatif mengalami isu-isu keamanan seperti disebutkan di atas. Indonesia tidak mungkin dapat hidup tenang dalam kawasan yang mengalami konflik karena dapat terkena limbah konflik, seperti gelombang pengungsian, peredaran senjata gelap, dan pelintasan perbatasan secara ilegal. Gerakan separatis masih menjadi isu keamanan dalam negeri, baik dalam bentuk gerakan separatis politik maupun gerakan separatis bersenjata. Masih terdapat pihak-pihak yang berkeinginan untuk memisahkan diri dari NKRI dengan mengeksploitasi kelemahan penyelenggaraan fungsi pemerintahan. Indonesia menempatkan separatisme sebagai ancaman yang serius karena secara langsung mengancam keutuhan wilayah NKRI dan mengancam keselamatan bangsa. Akar masalah separatisme terletak pada distribusi hak-hak politik, ekonomi, dan distribusi keadilan yang tidak merata, yang menyebabkan kelompok tertentu merasa tidak nyaman untuk tinggal di dalam naungan NKRI. Selama akar masalah tersebut tidak dipecahkan, potensi separatisme akan selalu ada.
Bangsa Indonesia menyadari dan memiliki komitmen bahwa berada dalam wadah NKRI merupakan putusan politik yang tepat dan final. Sesuai dengan amanat undang-undang, pertahanan negara berfungsi untuk menjamin keutuhan wilayah NKRI. Namun, diakui usaha untuk mengatasi akar masalah separatisme belum dapat diwujudkan secara penuh antara lain akibat belum merata dan terpadunya pembangunan nasional.
Indonesia telah mengalami beberapa kali aksi terorisme. Sejak tahun 2000, telah terjadi sejumlah peristiwa aksi terorisme, bahkan Indonesia menjadi salah satu negara yang menderita korban aksi terorisme secara berturut-turut dalam skala besar, yaitu Bom Bali I (2002), bom Hotel Marriott (2003), bom di Kedutaan Australia, Jakarta (2004), dan bom Bali II (2005).
Upaya menumpas terorisme harus pula dilihat dari akar permasalahannya, yang menurut pengalaman Indonesia di antaranya berupa kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Selain faktor itu, terdapat pula masalah lain yaitu ideologi kekerasan dari kelompok teroris. Dari hal-hal tersebut, penanggulangan terorisme juga merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam perang melawan ketidakamanan yang multidimensi dengan cakupan, antara lain dalam mengatasi kemiskinan, kerusakan lingkungan, penyakit pandemi, kebodohan, dan keterasingan.
Dengan cepatnya perkembangan informasi di bidang internet berdampak pada keamanan dan kerahasiaan yang dimiliki oleh alat Negara terutama TNI,beberapa contoh pengunaan internet sebagai cara melakukan tindakan intelijen terhadap suatu Negara yang dilakukan oleh militer besar di asia terhadap beberapa Fasilitas milik Negara Amerika serikat,pembocoran oleh Edward Snowden tentang rahasia pemerintah AS yang memata-matai setiap wanga negaranya termasuk dalam aktifitas di media sosial,Dimuatnya pangkalan militer sebuah Negara termasuk milik TNI di Google earth,bing map dan dapat di akses oleh pihak manapun secara terbuka,untuk memahami dampak dari perkembangan pesat dalam media internet pada pertahanan dan keamanan dalam negri Negara Kesatuan Republik Indonesia penulis membuat contoh dimana menggunakan media internet sebagai sumber pengumpulan berita dan informasi termasuk pengumpulan photo dan video,setiap pengumpulan berita dan informasi tanpa melakukan peretasan terhadap situs dan hanya terbatas pada informasi yang tersedia yang mudah di akses oleh penulis,diharapkan tulisan ini dapat membantu atau menjelaskan kepada pihak yang memiliki kepentingan dalam bidang pertahanan dan keamanan untuk mengawasi informasi Negara yang bersifat rahasia,seperti toknologi militer Indonesia,pangkalan militer TNI di seluruh wilayah Indonesia dan kemampuan alutsista,dalam hal ini perlu dicermati bahwa penyebaran internet yang tidak terkontrol dan lepasnya pengawasan oleh pemerintah akan berdampak serius,yang akan menimbulkan ancaman keamanan nasional seperti ekonomi,teknologi dan telorisme demi keutuhan bangsa termasuk memanfaatkan media internet sebagai cara dalam mengumpulkan informasi yang bersipat strategis dari setiap kelemahan dan kecerobohan pihak yang ingin disusupi.
II.Pengumpulan Berita dan Informasi
Pengertian Berita Dan Informasi
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati atau hanya sebuah praduga dari sipenulis. Sebuah berita harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif.penulisan Berita tidak seperti menulis karangan yang mendayu-dayu.tetapi pada saat ini berita dapat dijadikan sebuah alat untuk melakukan hasutan,propaganda terhadap masyarakat dengan menyebarkan berita bersifat kebohong dan pembodohan untuk kepentingan tertentu,termasuk dalam politik dan fitnah terhadap suatu bangsa atau golongan.
Sifat Berita
- Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.
- Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
- Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
- Pertentangan/ konflik.
- Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
- Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
- Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
- Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi . Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.Banyak orang menggunakan istilah "era informasi", "masyarakat informasi," dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata "informasi" sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya.
Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").
Internet pada saat ini
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger Windows Live Messenger, Twitter,Facebook dan lain sebagainya.Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Budaya Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia.termasuk dalam informasi pertahanan atau militer dunia yang dapat dengan mudah diakses dimanapun,Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku,perpustakaan atau media cetak,Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem.sifat berita maupun informasi di internet dapat terus menurus mengalami pembaharuan setiam jam bahkan setiap menitnya seiring dengan perkembangan di dunia,
Dalam beberapa situs di internet membahas atau mencantumkan informasi militer suatu Negara,contoh situs seperti Wikipedia yang memuat tentang informasi alutsista yang dibuat atau bahkan yang dimiliki oleh suatu Negara,dengan mencantumkan kemampuan,jumlah produksi,pabrikannya,tak heran jika media internet memiliki dampak yang perlu disikapi secara hati-hati.didalam negri pengunaan internet telah menjamur hingga kepelosok desa akan tetapi kesadaran dalam penggunaan media tersebut masih kurang hingga dalam beberapa kasus dapat membocorkan informasi seperti letak pangkalan militer yang memang tanpa disengaja oleh pelakunya di media sosial.akan tetapi hal tersebut dapat dilakukan pembenahan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengunaan internet secara bijak.
Dampak internet terhadap Kemanan Nasional
Internet ibarat memiliki dua mata pisau yang tajam hingga memiliki dampak yang cukup serius jika tidak disikapi dengan kewaspadan,keseriusan dari pihak yang memiliki kepentingan dalam pertahanan dan kemanan patut meningkatkan pengawasan yang menjurus kepada tindakan yang merugikan baik itu bersifat ekonomi maupun keamanan nasional.dikhawatirkan internet menjadi salah satu metode baru dalam pencarian atau perekrutan anggota telorisme,atau penyebaran faham yang bertentangan dengan ideology Pancasila.
Dampak Positif
- Internet menyediakan kemudahan untuk menyebarkan informasi berupa berita yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara.
- Militer dapat menjadikan media internet sebagai sumber baru untuk pengumpulan informasi yang berhubungan dengan pertahanan Negara lain dengan mengkaji informasi yang didapat agar tidak bersifat kabur.
- Militer dapat menjadikan media Internet sebagai prasarana pendekatan kepada masyarakat,memberikan pemahaman tentang pentingannya pertananan dan keamanan kepada masyarakat.
- Internet sebagai Media pengawasan terhadap masyarakat
- Internet Sebagai sumber informasi perkembangan teknologi
- Memajukan teknologi militer
- Memudahkan komunikasi
Dampak Negatif
Dampak Negatif Internet, menyebutkan bahwa :
- Internet secara eksplisit menjalar dan secara implisit menyebarkan nilai-nilai demokrasi liberal ala barat.
- Dampak negatif Internet dapat mendegradasi dan menolak negara, partai politik, dan pemerintah yang memiliki ideologi yang berbeda dari orang-orang dari Barat.
- Internet dapat digunakan sebagai alat untuk menyerang kedaulatan nasional dan mengganggu urusan internal negara lain.
Dampak Negatif Internet terhadap Ancaman Keamanan
- Keamanan Jaringan komputer khusunya internal menjadi rentang terhadap invasi. Cyber Crime Adalah Jenis Tindak Kejahatan Di Internet mulai bermunculan dan dan beraksi. berbagai macam komputer hacker (tidak termasuk bagi orang yang hanya ingin tahu) terdiri dari kelompok-kelompok yang rumit dengan segala macam motif tersembunyi. Mereka dapat menyerang di mana saja, membuat masalah tanpa akhir. Contoh:Beberapa hacker menyerang website Departemen Kehakiman AS dan mengubahnya kedalam lambang Nazi.beberapa hacker telah memasuki komputer orang lain dan menghancurkan program dan data. Dalam hal ini, negara kita telah melihat peningkatan jumlah serangan hacker. Selain itu, beberapa organisasi yang tidak disebutkan namanya telah memasuki jaringan internal dan menyebabkan kerusakan besar untuk beberapa perangkat teknis. Internet juga dapat digunakan untuk menulari virus komputer yang ditargetkan pada jaringan spesifik sehingga jaringan akan rusak atau lumpuh. Pada saat, hidup virus komputer berjumlah lebih dari 14.000, dan secara terus-menerus berkembang, bahaya ini tidak boleh diremehkan.
- Dampak negatif Internet telah memudahkan kehilangan dan kebocoran yang bersifat rahasia dengan melakukan peretasan oleh Negara asing. Karena kebebasan karyawan untuk mengirim dan menerima surat elektronik, kebocoran rahasia menjadi sangat mudah pada saat ini, pencurian rahasia oleh orang-orang dari luar tidaklah sulit bagi mereka yang tahu mekanisme kerja dan teknik pembobolan password, banyak jaringan internal dapat dibobol diam-diam sebagai dampak internet yang tidak diperhitungkan. Informasi politik, ekonomi dan teknologi melalui Internet telah menjadi salah satu metode penting dalam spionase politik kontemporer dan ekonomi. Untuk menggunakan Internet untuk mencuri informasi ,teknologi baru dan canggih,Menurut statistik FBI AS, insiden jaringan Internet Amerika Serikat meningkat sebesar 30% per tahun, membuat Amerika Serikat menderita banyak kerugian.penyebaran internet di Negara NKRI patut dicermati dengan hati-hati.
- Dampak Negatif Internet dapat menimbulkan potensi ancaman perang informasi. Beberapa negara telah menerapkan Internet ke dalam operasi militer, telah melakukan semacam tiruan serangan terhadap negara-negara lain, jaringan telah direkayasa dengan informasi yang menipu dan berbahaya bagi militer negara-negara lain. Pada suatu waktu ketika jaringan informasi telah menjadi infrastruktur penting bagi bangsa dan militer, perang informasi dengan perang tanpa bahan peledak, perang dengan biaya rendah, dan pendekatan multi-area (politik, militer, ekonomi, sosial dan bahan sumber daya dll). Sifat teknologi tinggi ini tidak dapat diprediksi intelijen tempur.dalam perang informasi telah membuat sangat sulit untuk mengatur informasi pertahanan. Departemen pertahanan AS secara khusus didirikan “Executive Committee on Information Warfare,” yang dikhususkan untuk mempelajari kebijakan nasional untuk perang informasi, dan melakukan latihan perang di beberapa website. Menurut sebuah laporan oleh Mingguan Thames dari Inggris, pada tanggal 29 Juni (1998), menyebutkan bahwa, para ahli dari Inggris dan Amerika Serikat melakukan latihan militer rahasia dalam serangan destruktif pada komputer, dengan tujuan mencegah serangan kilat dalam perang informasi. Hasil dari latihan menunjukkan bahwa beberapa hacker dapat melumpuhkan pasar saham, sistem militer dan bandara, sehingga membuat negara adidaya Amerika Serikat, tidak mampu untuk bergerak. Latihan ini sangat mengejutkan pemerintahan Clinton saat itu. Dalam perang informasi di masa depan, pusat-pusat transaksi keuangan nasional, pusat pertukaran saham, pusat kontrol lalu lintas udara, pusat kontrol telekomunikasi pusat kontrol transportasi darat dan kereta api dan pusat instalasi militer pasti akan menjadi sasaran utama dari perang informasi sebagai dampak negatif internet.
- Dampak negatif Internet memberi keleluasaan pelaku kejahatan dunia maya. Internet global telah memberikan wawasan yang lebih luas dan sarana teknis yang lebih banyak untuk melakukan kejahatan komputer. Dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan internet telah meroket. Terutama, kejahatan-kejahatan ini termasuk intrusi ilegal ke ‘fasilitas komputer, virus menyebar melalui Internet, mencuri dan memodifikasi rahasia komersial, mentransfer dana, melanggar hukum terhadap orang, dan penghancuran dengan sengaja bagian dari jaringan dengan menggunakan program komputer.
- mempermudah kejahatan dari dalam negri oleh bangsa sendiri yang memiliki motif ekonomi,pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut akan dengan mudah menjual informasi seperti data sensitif,data pangkalan militer,operasi militer,pengembangan teknologi militer Indonesia kepada Negara asing.
- Internet mempermudah perekrutan terhadap bangsa sendiri oleh Negara asing dengan tujuan melakukan tidakan intelijen terhadap kondisi keaman dan pertahanan dalam negri,beberapa Negara mulai menerapkan perekrutan seperti ini dan dengan menjanjikan bayaran yang besar kepada orang yang akan di rekrut.
- Internet mempermudah perekrutan pelaku terorisme,komunikasi atau perencanaan tindakan terorisme.
Internet dan Terorisme
Dengan banyaknya kelompok radikal di belahan dunia yang mengatas namakan Agama dan Aliran untuk mencari simpati masyarakat dan melakukan perekrutan terhadap anggota dan martil baru,temasuk menyebarkan ideology mereka ditengah masyarakat yang masih kurang memahami motif terselubung dari aksi mereka,tindakan telor yang begitu menggangu dan merusak keamanan dalam negri harus disikapi secara serius, Bagi Indonesia, aksi terorisme selain merupakan kejahatan kriminal luar biasa dan kejahatan terhadap kemanusiaan juga merupakan ancaman terhadap keamanan nasional. Dalam hal ini terorisme merupakan ancaman yang harus dihadapi oleh seluruh elemen bangsa tidak saja oleh polisi dan militer, tetapi juga oleh ilmuwan, ulama, dan tokoh-tokoh agama. Dari berbagai kasus terorisme juga terlihat karakter bahwa baik subjek maupun objek terorisme bersifat internasional, sekaligus domestik (intermestik). Oleh karena itu, Indonesia turut aktif menjalin kerjasama menanggulangi terorisme secara bilateral maupun multilateral. Penanganan isu-isu global secara unilateral atau tidak seimbang sering menjadi pendorong bangkitnya gerakan radikalisme. Dalam perkembangannya gerakan radikalisme sering ditunggangi atau bergabung dengan kelompok separatis dan terorisme untuk melakukan aksi kejahatan atau tindakan anarkis. Gerakan radikalisme selalu mengganggu stabilitas keamanan sehingga perlu penanganan secara serius sesuai dengan hukum tanpa diskriminasi. Gerakan radikal berpotensi mengganggu kepentingan publik, baik masyarakat domestik maupun internasional, karena itu penanganannya sangat mendesak. Apabila penanganannya tidak serius, hal tersebut tidak saja merugikan citra bangsa Indonesia, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk kekuatan asing dengan dalih intervensi kemanusiaan seperti terjadi pada beberapa negara.aksi terorisme berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara sehingga setiap serangan terror begitu merugikan dan dapat menurunkan kepercayaan dari masyarakat dan investor dalam mengerakan roda ekonomi Negara.
Dalam perkembangan saat ini kelompok teror terus berupaya membangun kelompok mereka dengan melakukan hasutan atau propaganda dimasyarakat, termasuk menggunakan internet dalam menyebarkan aksi mereka di belahan dunia,terbukti dalam beberapa kasus media internet digunakan untuk menyampaikan ancaman dan pesan terror terhadap suatu bangsa,pada perang Syria terdapat banyak kasus dimana ajakan dan hasutan dengan mengatas namakan Agama menjadi sangat dominan dan terbukti menjadi senjata propaganda yang dapat menarik banyak pemuda diberbagai negara kesebuah medan pertempuran di Syria,tetapi disisi lain banyak berita kebohongan di internet yang sengaja dihembuskan oleh pihak lain untuk untuk memojokan suatu golongan atau sebuah bangsa,di tengah masayarakat yang mudah terhasut dan bersimpati tanpa mengetahui jelas motif dibalik berita tersebut,setiap tindakan memiliki motif hasutan terhadap masarakat tanpa menyertakan bukti yang akurat patut di curigai karena dapat membuat masyarakat salah intersepsi di atas sebuat berita atau informasi,sehingga pengawasan pada situs yang terdapat di internet harus di perketat,temasuk dengan kemudahan melakukan pelaporan kepada pihak yang memiliki kewenangan dalam menutum akses situs yang dianggap berbahaya.
Penulis sebenarnya sudah mencermati dan mewaspadai tidakan penyebaran paham terror melalui internet sejak lama,tentu kini semakin jelas terlihat bahaya dari pengunaan internet jika pengawasan pemerintah terhadap situs yang berbahaya diabaikan tanpa melakukan dengan cepat dan tepat segingga tidakan atau upaya melakukan penyebaran dapat di hentikan,Beberapa waktu lalu tersebar sebuah video di masyarakat yang memperlihatkan WNI telah bergabung dengan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) dan dalam video tersebut berisi berupa hasutan kepada orang lain untuk mendukung dan melakukan jihad bersama mereka,Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sekarang ini publikasi, pencarian sampai dengan perekrutan anggota-anggota baru kelompok teroris sudah merambah dunia maya atau internet, jejaring sosial pada khususnya.Dalam hal jejaring sosial, media yang sering digunakan adalah Facebook dan Twitter, karena kedua situs sosial media tersebut adalah yang paling mainstream dan banyak penggunanya termasuk generasi muda.
Hal yang penting adalah bagaimana negara bisa mengamankan seluruh jalur atau jaringan internet karena kelompok terror seperti ISIS lebih banyak mengunakan media social seperti di Facebook dan Twitter yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat,para pengguna situs media social didominasi oleh kaum muda menjadi sasaran propaganda dari kelompok tertentu,walupun BNPT telah berkoordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup sejumlah laman yang dianggap membahayakan karena memberi doktrin terror dan hasutan akan tetapi pemerintah perlu membentuk badan pengawasan khusus yang lebih propesional dari kalangan militer, interlijen dan kepolisian sebagai badan yang memiliki kewenangan dan kelanjutan untuk menghentikan penyebaran terror di media internet,pemerintah diharapkan melakukan pendidikan dalam kurikulum di sekolah untuk mendidik agar generasi muda Indonesia secara bijak dalam pengunaan internet,dengan meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan sejak dini dengan memberikan pemahaman dan pendidikan dalam mengunakan media internet diharapkan penyebaran idiolody yang merusak Bangsa Indonesia dapat di cegah sebelum berkembang.
Penulis mencatut beberapa sumber(artikel dan berita) dari media internet sebagai contoh 'Penggunaan Internet untuk Kegiatan Terorisme di Indonesia' karya Komisaris Polisi Surya Putra mengungkapkan temuannya dengan mengambil contoh kasus terorisme jaringan Rizki Gunawan.Mawan Kurniawan yang merupakan ahli Informasi Teknologi (IT) direkrut Rizki Gunawan. Mawan yang sedang memiliki permasalahan dengan istrinya bertemu dengan Rizki di dunia maya, sampai akhirnya diajak untuk berjihad dengan memanfaatkan keahlian Mawan, Rizki berhasil membobol situs perusahaan investasi dan meraup uang lebih dari Rp 6 miliar."Internet juga sekarang difungsikan sebagai sarana perekrutan. Rekrutmen ini biasanya terjadi di forum-forum jihad atau ruang chating juga melalui jaring sosial yang mengatasnamakan muslim," ungkap penulis tesis di STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Kasus teroris jaringan Rizki Gunawan memang contoh nyata bahwa kelompok ini melakukan perekrutan calon-calon teroris melalui internet. Kemudian melakukan pengumpulan dana untuk teror (fai) dengan membobol situs internet.Uang hasil membobol situs investasi tersebut kemudian disalurkan untuk pembiayaan pelatihan teroris di Poso untuk melakukan aksi teror."Doktrinisasi dilakukan melalui tulisan-tulisan atau kaset audio yang ada di situs-situs jihad di internet. Tujuannya mengubah pandangan keagamaan si pembaca sehingga mendukung paham terorisme," ungkapnya.Bukan hanya itu, pelaku teror pun mengajarkan cara-cara membuat bom, serta jual beli senjata api. Sehingga semakin lengkap bila para teroris bisa merencanakan aksi tanpa harus bertatap muka secara langsung."Beberapa situs jihad berbahasa Indonesia menyediakan berbagai materi kemiliteran mulai dari strategi peringatan sehingga pelatihan-pelatihan skill kemiliteran seperti weapon training, map reading, membuat bom, hingga membuat racun. Informasi-informasi ini diupload dalam situs-situs jihad sehingga yang mau belajar tak perlu lagi pergi ke Afghanistan atau Filipina, cukup mengunduh materi-materi situs-situs jihad," katanya."Melalui internet orang bisa belajar membuat bom, hacking untuk pendanaan terorisme, pelatihan teror secara on line, bahkan untuk pengawasan eksekusi teror,".
Kemajuan teknologi telah memungkinkan teroris melakukan kampanye propaganda secara online melalui "ratusan" situs web bertema jihad, demikian para pakar memperingatkan.Contoh lain adalah pada khasusAgung Setyadi (kiri) dan Agung Prabowo ditahan pada tahun 2006 dan dihukum penjara karena membantu perekrutan teroris melalui web. Ekstrimis Indonesia semakin meningkatkan penggunaan Internet untuk menyebarkan pesan jihad mereka.Teroris mulai menggunakan Internet untuk menyebarkan pesan mereka pada tahun 2002 ketika Imam Samudra mengklaim bertanggung jawab atas bom Bali melalui istimata.com, demikian menurut Noor Huda Ismail, direktur eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian.Sepuluh tahun kemudian, "ada ratusan situs Internet" yang digunakan untuk menyebarkan propaganda jihad di Indonesia, yang dikelola oleh berbagai kelompok dan perorangan, ujar Noor Huda kepada Khabar Southeast Asia."Ada juga beberapa individu yang mengelola beberapa situs web sekaligus," katanya. "Mereka biasanya menggunakan jejaring sosial dan/atau layanan hosting blog gratis seperti Facebook atau Blogspot untuk memposting informasi atau ide mengenai jihad." Dia menyatakan bahwa Internet merupakan salah satu cara paling efektif bagi para ekstrimis untuk menyampaikan pesan mereka dan menemukan orang-orang yang berpikiran sama.
Wartawan Jakarta Solahudin berkata kepada Khabar bahwa situs-situs web tersebut memuat informasi mengenai jihad dan Islam secara umum, dan karena itu cenderung menarik bagi para pembaca dan pengikut mereka.Dia berkata, salah satu topik paling populer di situs web tersebut adalah cara membuat bom dari barang-barang dapur biasa."Mereka bisa menemukan dengan mudah cara membuat bom dengan murah. Mereka bisa membeli bahan-bahan seperti bubuk korek api dan juga gula tanpa menarik perhatian," katanya. "Inilah yang sebenarnya terjadi di pesantren Umar Bin Khattab di Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka merakit sebuah bom dengan pengetahuan yang didapat dari Internet."Kepala sekolah ini dihukum 17 tahun penjara karena berkotbah tentang jihad militan dan mendorong murid-muridnya untuk membuat bom setelah sebuah bom meledak di sekolah itu pada tanggal 11 Juli 2011, menewaskan satu orang. Sebuah portal berita Islam yang berpusat di Tangerang, arrahmah.com, yang menyediakan informasi mengenai jihad, menerbitkan sebuah surat pada tanggal 15 Oktober yang menantang Detasemen 88 untuk bertempur secara terbuka.Menurut situs web itu, surat tersebut ditulis oleh Abu Wardah, alias Santoso, yang menyatakan diri sendiri sebagai "Komandan Mujahidin di Indonesia Timur," yang masuk daftar orang yang dicari pihak kepolisian.Surat yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris itu pertama kali dirilis oleh al-busyro.org, sebuah situs yang juga berisi berita paling mutakhir persiapan jihad di Poso dan hanya bisa diakses oleh para anggotanya.
Biasanya agar dapat menjadi anggota situs web semacam itu, seseorang memerlukan rekomendasi dari anggota lainnya. Selain itu, situs web membuka pendaftaran selama rentang waktu tertentu," kata Noor Huda. "Mereka tidak ingin informasi ini dapat diakses secara bebas."Pada tahun 2006, Detasemen 88 menangkap tiga pria yang membantu menciptakan dan mengelola anshar.net atas perintah Noordin M. Top, seorang perakit bom yang dibunuh pada tahun 2009, yang bertujuan menyebarkan propaganda jihad.Abdul Aziz, seorang guru komputer SMA yang merancang situs itu, dihukum 10 tahun penjara pada tahun yang sama. Agung Prabowo dihukum tiga tahun penjara pada tahun 2007 karena membeli domain anshar.net dan sebuah akun hosting, sementara Agung Setyadi dihukum enam tahun penjara karena mengirim sebuah komputer jinjing ke Imam Samudra, yang pada saat itu dipenjara di Bali.contoh di atas merupakan berita yang di dapat dari berbagai media di internet.
Kementerian Komunikasi dan Informasi mengklaim mereka telah memblokir banyak situs web sejak peraturan transaksi dan informasi ekonomi dibentuk pada tahun 2008. kementerian menghadapi beberapa halangan dalam upayanya memblokir situs-situs web semacam itu, termasuk bandwith dan sumber daya manusia yang terbatas.
Internet dan Militer
Dalam Buku putih pertahanan Indonesia 2008 Stabilitas keamanan lingkungan strategis menjadi bagian dari kepentingan nasional Indonesia sehingga Indonesia berkepentingan untuk mencermati perkembangan situasi yang mengancam perdamaian dunia dan stabilitas regional agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Indonesia juga menyadari bahwa keamanan nasionalnya menjadi bagian dari kepentingan strategis negara-negara lain. Oleh karena itu, penyelenggaraan fungsi pertahanan negara Indonesia diarahkan untuk mewujudkan stabilitas keamanan nasional yang kondusif bagi stabilitas regional dan global.
Persepsi Indonesia tentang ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa. Berdasarkan sifat ancaman, hakikat ancaman digolongkan ke dalam ancaman militer dan ancaman nirmiliter.
Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik komunal.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia. Invasi berlangsung secara eskalatif, mulai dari kondisi politik yang terus memburuk, diikuti dengan persiapan-persiapan kekuatan militer dari negara yang akan melakukan invasi.
Agresi juga dapat berupa bombardemen, yakni penggunaan senjata dalam bentuk lain, blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara atau seluruh wilayah negara, dan dapat pula berbentuk serangan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat, laut, dan udara. Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata asing dalam wilayah NKRI yang bertentangan dengan ketentuan atau perjanjian yang telah disepakati merupakan salah satu bentuk agresi yang mengancam kedaulatan negara dan keselamatan bangsa. Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain untuk melakukan agresi atau invasi terhadap NKRI digolongkan ke dalam ancaman agresi. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah NKRI adalah pelanggaran kedaulatan negara yang dikategorikan sebagai bentuk agresi suatu negara.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah. Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.
Masih dalam Buku putih pertahanan Indonesia 2008,Negara Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus dilindungi. Aksi-aksi sabotase tersebut didukung dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak lawan untuk merancang ancaman sehingga memiliki intensitas yang lebih tinggi dan kompleks. Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.
Pada abad modern kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan Negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus dengan pendekatan kontra spionase untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Salah satu bentuk teknology yang sering digunakan dalam melakukan spionase suatu Negara termasuk masyarakatnya adalah teknologi internet,dengan penyebaran yang cepat,luas dan terkini internet begitu rawan menjadi alat untuk mencari informasi interlijen dari sebuah situs resmi militer maupun situs perorangan,yang lebih mengejutkan banyaknya pengunaan aplikasi Map atau peta satelit yang meminta pada pengunanya untuk menuliskan alamat,letak,lokasi,dimana seseorang pernah mengunjungi tempat atau markas militer,contoh pada salah satu situs yang di lengkapi aplikasi peta maupun map dimana seorang mencantumkan alamat dan lokasi(peta satelit) Markas milik TNI AD,penulis sengaja tidak memberikan contoh dimana kecerobohan masyarakat yang secara tidak langsung merugikan keamanan Negara,tetapi berdasarkan fakta di sebuah situs terlihat jelas dimana photo,alamat dan lokasi(map) sebuah markas milik TNI.
Kesimpulan
Dengan seiringnya perkembangan media informasi yang terus berkembang dan pentinya informasi di bidang pertahanan hingga setiap pengumpulan informasi dari berbagai media online,media social sangat penting untuk mendukung pengamatan mengenai setiap kemampuan angkatan bersenjata,pangkalan militer,alutsista yang di miliki suatu Negara untuk di analisa,melakukan sabotase,merekrut agen spionase,menyebarkan berita propaganda di masyarakat tersebut,beberapa hal yang harus segera di lakukan oleh pihak yang berkepentingan untuk memanfaatkan kelemahan,kecerobohan dari prilaku media,individu yang tanpa sengaja mempublikasikan informasi yang bersipat rahasia hingga menjadi keuntungan bagi pihak yang memiliki kepentingan dalam informasi pertahanan,untuk itu pentingnya melengkapi dan membentuk sebuah tim khusus pengamatan media online untuk mencari dan melengkapi informasi yang dimiliki saat ini.
Tim Khusus Pengumpulan Informasi
- Tim khusus yang memiliki kemampuan di bidang informatika berbasis internet,melakukan peretasan,penyadapan,berbagai media di intenet
- Tim Khusus dalam pengenalan alutsista untuk menganalisa hasil informasi yang di dapatkan dari media online
- Tim khusus bahasa,budaya untuk melakukan pendekatan pada sasaran yang memungkinkan melakukan pembocoran informasi melalui media
Pengembangan metode pencarian
- Metode pencarian informasi media online
- Metode pencarian informasi media sosial
- Metode pencarian informasi media Photo
- Metode pencarian informasi media Video
- Metode pencarian informasi Photo pencitraan
- Metode Peretasan Situs
Dengan keahlian dan tim yang terlatih dapat mendukung setiap penggumpulan berita di media online hingga dapat menjadi keuntungan bagi pihak yang membutuhkan informasi mengenai pertahanan negara lain,harapan bahwa TNI maupun BIN membentuk tim yang disiapkan hanya untuk mengawasi setiap perkembangan dari kemampuan pertahanan negara lain dengan melakukan setiap pengamatan media online,situs pemerintah maupun peretasan dengan cakupan yang luas yaitu negara-negara di asia pasifik bertujuan pada pertahanan dan keamanan negara kesatuan Indonesia.
Tetapi perlu di pertimbangkan jika Negara lain yang melakukan pengamatan kepada pertahanan Indonesia dengan melakukan metode yang sama hingga setiap kewaspadaan harus terus di tingkatkan untuk menjaga Negara Kesatuan Indonesia dari kerugian dan ancaman negara lain,pihak yang berkepentingan harusnya melakukan tindakan yang dapat menjadi keuntungan dalam bidang informasi dan tanpa mengabaikan untuk melakukan pengamanan dan pengamatan sesuai dengan tuntutan dalam melindungi seluruh keamanan Nasional Indonesia.
Daftar Fustaka
Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008
https://id.berita.yahoo.com/internet-sarana-baru-perekrutan-hingga-eksekusi-kelompok-teroris-073221391.html
http://khabarsoutheastasia.com/id/articles/apwi/articles/features/2012/10/31/feature-02